Ulama Pejuang dari Serambi Mekkah: Teungku Muhammad Daud Beureueh dan Peranannya dalam Revolusi Indonesia di Aceh, 1945-1950

Bambang Satriya, Andi Suwirta, Ayi Budi Santosa

Abstract


ABSTRAKSI: Penelitian ini – dengan menggunakan pendekatan kualitatif, metode sejarah, dan studi pustaka – mengkaji sosok Teungku Muhammad Daud Beureueh, sebagai ulama pejuang, yang memiliki pengaruh besar pada masa revolusi Indonesia di Aceh, 1945-1950. Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi politik dan sosial-ekonomi di Aceh pasca kemerdekaan Indonesia tidak stabil. Kemudian, Teungku Muhammad Daud Beureueh berperan penting dalam peristiwa Cumbok, dengan memberikan penyadaran terhadap Pemerintah Daerah agar memperhatikan konflik horizontal yang sedang terjadi dan menginstruksikan untuk memobilisasi pasukan guna menyerang kaum Uleebalang (bangsawan) di Pidie, Aceh. Ia pun mampu menghentikan gerakan TPR (Tentara Perjuangan Rakyat) pimpinan Husin al-Mujahid. Ketika menjabat sebagai Gubernur Militer Aceh, Langkat, dan Tanah Karo, Teungku Muhammad Daud Beureueh mampu meleburkan berbagai laskar perjuangan ke dalam tubuh TNI (Tentara Nasional Indonesia); dan menjadi salah satu inisiator pengumpulan dana untuk pembelian pesawat terbang Indonesia. Sikap yang diambil oleh Teungku Muhammad Daud Beureueh adalah menolak ketika Aceh hendak digabungkan ke dalam Provinsi Sumatera Utara, sehingga hal ini membuatnya kecewa kepada Pemerintah Pusat di Jakarta, khususnya kepada Presiden Soekarno.

KATA KUNCI: Teungku Muhammad Daud Beureueh; Ulama Aceh; Peranan; Revolusi Indonesia. 

ABSTRACT: “Warrior Cleric from the Porch of Mecca: Teungku Muhammad Daud Beureueh and His Role in the Indonesian Revolution in Aceh, 1945-1950”. This research – using qualitative approaches, historical methods, and literature studies – examines the figure of Teungku Muhammad Daud Beureueh, as a warrior cleric, who had a great influence during the Indonesian revolutionary period in Aceh, 1945-1950. The results showed that the political and socio-economic conditions in Aceh after Indonesia's independence were unstable. Then, Teungku Muhammad Daud Beureueh played an important role in the Cumbok incident, by giving awareness to the Regional Government to pay attention to the horizontal conflict that was happening and instructed to mobilize troops to attack the “Uleebalang” (Aristocrats) in Pidie, Aceh. He was also able to stop the TPR (People's Struggle Army) movement led by Husin al-Mujahid. While serving as the Military Governor of Aceh, Langkat, and Tanah Karo, Teungku Muhammad Daud Beureueh was able to fuse various paramilitary troops into the Indonesian Armed Forces; and became one of the initiators of the collection of funds for the purchase of Indonesian airplanes. The attitude taken by Teungku Muhammad Daud Beureueh was to refuse when Aceh was about to be integrated into the Province of North Sumatra, so this made him disappointed in the Central Government in Jakarta, especially to President Soekarno.

KEY WORD: Teungku Muhammad Daud Beureueh; Acehnese Ulema; Role; Indonesian Revolution.

    

About the Authors: Bambang Satriya, S.Pd. adalah Alumni Departemen Pendidikan Sejarah FPIPS UPI (Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia) di Bandung. Andi Suwirta, M.Hum. dan Ayi Budi Santosa, M.Si. adalah Dosen Senior di Departemen Pendidikan Sejarah FPIPS UPI di Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Untuk kepentingan akademik, penulis bisa dihubungi melalui alamat emel: east.bambang@gmail.com dan suciandi@upi.edu 

Suggested Citation: Satriya, Bambang, Andi Suwirta & Ayi Budi Santosa. (2019). “Ulama Pejuang dari Serambi Mekkah: Teungku Muhammad Daud Beureueh dan Peranannya dalam Revolusi Indonesia di Aceh, 1945-1950” in INSANCITA: Journal of Islamic Studies in Indonesia and Southeast Asia, Volume 4(1), February, pp.35-54. Bandung, West Java, Indonesia: Minda Masagi Press owned by ASPENSI, with ISSN 2443-1776 (print) and ISSN 2657-0491 (online). 

Article Timeline: Accepted (October 28, 2018); Revised (December 27, 2018); and Published (February 28, 2019).


Keywords


Teungku Muhammad Daud Beureueh; Ulama Aceh; Peranan; Revolusi Indonesia

Full Text:

PDF

References


Agustiningsih, Nur. (2007). “Konflik Ulama-Uleebalang 1903-1946 dan Pengaruhnya terhadap Perubahan Sosial di Aceh”. Skripsi Sarjana Tidak Diterbitkan. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS [Universitas Sebelas Maret].

Al-Chaidar. (1999). “Teungku Muhammad Daud Beureueh: Bapak Darul Islam dan Bapak Orang-orang Aceh” dalam Suara Hidayatullah, Edisi Juni. Tersedia secara online juga di: https://luk.staff.ugm.ac.id/kmi/islam/gapai/Beureueh.html [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 5 Oktober 2018].

Alian. (2017). “Metodologi Sejarah dan Implementasi dalam Penelitian”. Tersedia secara online di: http://eprints.unsri.ac.id/3680/1/1._METODOLOGI_SEJARAH_DAN_IMPLEMENTASIN_DALAM_PENELITIAN.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 5 Oktober 2018].

Amin, S.M. (2014). Memahami Sejarah Konflik Aceh. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Amiruddin, M. Hasbi [ed]. (2008). Aceh Serambi Mekkah. Banda Aceh: Penerbit Pemprov [Pemerintah Provinsi] Aceh.

Anderson, Benedict R.O.G. (1988). Revolusi Pemoeda: Pendudukan Jepang dan Perlawanan di Jawa, 1944-1946. Jakarta: Sinar Harapan, Terjemahan.

Benda, Harry J. (1980). Bulan Sabit dan Matahari Terbit: Islam Indonesia pada Masa Pendudukan Jepang, 1942-1945. Jakarta: PT Pustaka Jaya, Terjemahan.

Daud, Anwar. (2006). Peristiwa Cumbok di Aceh. Banda Aceh: Dinas Kebudayaan Aceh.

Denzin, Norman K. (2008). “Evolution of Qualitative Research” in Lisa M. Given [ed]. The SAGE Encyclopedia of Qualitative Research Methods, Volumes 1 & 2. Los Angeles, London, New Delhi, and Singapore: A SAGE Reference Publication.

Dewanto, N. [ed]. (2011). Daud Beureueh: Pejuang Kemerdekaan yang Berontak. Jakarta: KPG [Kepustakaan Populer Gramedia] dan Tempo.

Djaenuri, Aries et al. (2003). Hubungan Pusat dan Daerah. Jakarta: Penerbit UT [Universitas Terbuka], cetakan ke-4.

Djumala, D. (2013). Soft Power untuk Aceh. Jakarta: Gramedia.

Drooglever, P.J. (1999). Guide to the Archives on Relations between the Netherlands and Indonesia, 1945-1963. The Hague: ING Research Guide.

Fahlevi, W. et al. (2015). “Tinjauan Historis Pengaruh Inflasi Indonesia terhadap Ketahanan Nasional Tahun 1945-1950” dalam PESAGI: Jurnal Pendidikan dan Penelitian Sejarah, Volume 4(2), hlm.1-12.

Fahri, Ahmad. (2005). “Darul Islam Aceh, 1953-1962: Telaah terhadap Akar Masalah Pemberontakan”. Skripsi Sarjana Tidak Diterbitkan. Jakarta: Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam, Fakultas Adab dan Humaniora UIN [Universitas Islam Negeri] Syarif Hidayatullah. Tersedia secara online juga di: http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7394/1/AHMAD%20FAHRI-FAH.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 1 Oktober 2018].

Fajar, Achmad Chusnul. (2015). “Peran Teuku Nyak Arif dalam Perjuangan Kemerdekaan di Tahun 1919-1946”. Skripsi Sarjana Tidak Diterbitkan. Surabaya: UIN [Universitas Islam Negeri] Sunan Ampel.

Gade, Syabuddin & Abdul Ghafar Don. (2018). “Peranan Ulamak dalam Pembinaan Negara-Bangsa: Pengalaman Dakwah Ali Hasjmi”. Tersedia secara online di: https://www.researchgate.net/publication/322592358_Peranan_Ulamak_dalam_Pembinaan_Negara_Bangsa_Pengalaman_Dakwah_Ali_Hasjmy [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 15 Januari 2019].

Gottschalk, L. (1983). Mengerti Sejarah. Jakarta: UI [Universitas Indonesia] Press, Terjemahan.

Haikal, Husain et al. (2013). “Revolusi Kemerdekaan di Sumatera Abad XX”. Hasil Penelitian Tidak Diterbitkan. Yogyakarta: FIS UNY [Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta]. Tersedia secara online juga di: http://staffnew.uny.ac.id/upload/132306803/penelitian/revolusi-kemerdekaan-di-sumatera-pada-abad-ke-20.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 28 Oktober 2018].

Heryati. (2015). “Ulama dan Ulee Balang: Potret Revolusi Sosial di Aceh Tahun 1945-1946” dalam Jurnal HISTORIA, Vol.3, No.2, hlm.83-90. Tersedia secara online juga di: https://media.neliti.com/media/publications/90285-ID-ulama-dan-ulee-balang-potret-revolusi-so.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 1 Oktober 2018].

Ibrahimy, Muhammad Nur El. (2001). Peranan Teungku Muhammad Daud Beureueh dalam Pergolakan di Aceh. Jakarta: Media Dakwah.

Illham, Muhammad. (2016). “Peran Teungku Muhammad Daud Beureueh dalam Pemberontakan di Aceh, 1953-1962”. Skripsi Sarjana Tidak Diterbitkan. Jakarta: Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam, Fakultas Adab dan Humaniora UIN [Universitas Islam Negeri] Syarif Hidayatullah. Tersedia secara online juga di: http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32193/1/MUHAMMAD%20ILLHAM.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 1 Oktober 2018].

Iqbal, Muhammad & Muhammad Rizal. (2012). “Peran Teungku Muhammad Daud Beureu’eh dalam Bidang Pendidikan Islam di Aceh” dalam Jurnal Lentera, Vol.12, No.1 [Maret]. Tersedia secara online juga di: http://jurnal.umuslim.ac.id/index.php/LTR1/article/view/392/263 [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 1 Oktober 2018].

Iskandar, M. (2000). Peranan Elit Agama pada Masa Revolusi Kemerdekaan Indonesia. Jakarta: Depdiknas RI [Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia].

Ismail, M.G. (1995). “Ekonomi pada Masa Revolusi Kemerdekaan di Aceh, 1945-1949” dalam Z. Ghazali [ed]. Sejarah Lokal: Kumpulan Makalah Diskusi. Jakarta: Proyek IDSN DepdikbudRI [Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia], hlm.151-167.

Ismuha. (1983). “Ulama Aceh dalam Perspektif Sejarah” dalam T. Abdullah [ed]. Agama dan Perubahan Sosial. Jakarta: Rajawali Pers, hlm.1-109.

Jakobi, T.A.K. (1992). Aceh Daerah Modal: Long March ke Medan Area. Jakarta: Yayasan Seulawah RI-001.

Jo, Hendi. (2017). “Air Mata Bung Karno Meleleh di Aceh” dalam HISTORIA: Masa Lalu Selalu Aktual. Tersedia secara online juga di: https://historia.id/politik/articles/air-mata-bung-karno-meleleh-di-aceh [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 17 Oktober 2018].

Kahin, George McTurnan. (1995). Nasionalisme dan Revolusi di Indonesia: Refleksi Pergumulan Lahirnya Republik. Surakarta: Pustaka Sinar Harapan dan UNS [Universitas Negeri 11 Maret] Press, terjemahan Nin Bakdi Soemanto.

Kahin, Audrey. (2008). Dari Pemberontakan ke Integrasi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Kaho, Josef Riwu. (2012). Analisis Hubungan Pusat dan Daerah di Indonesia. Yogyakarta: Penerbit FISIPOL UGM [Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada].

Kartodirdjo, Sartono. (1992). Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Kempen RI [Kementerian Penerangan Republik Indonesia]. (1953). Republik Indonesia: Propinsi Sumatera Utara. Djakarta: Kementerian Penerangan RI.

KODAM I/IM [Komando Daerah Militer I/Iskandar Muda]. (1972). Dua Windu Kodam Iskandar Muda. Banda Aceh: Sejarah Militer Kodam I/Iskandar Muda.

Kuntowijoyo. (2013). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Kurasawa, Aiko. (1993). Mobilisasi dan Kontrol: Studi tentang Perubahan Sosial di Pedesaan Jawa, 1942-1945. Jakarta: PT Grafindo, Terjemahan.

Kurniawati. (2008). “Perang Cumbok dan Gerakan Tentara Perjuangan Rakyat (TPR) di Aceh (Desember 1945 Maret 1946)” dalam LONTAR: Jurnal Sejarah, Vol.5, No.2. Tersedia secara online juga di: http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/lontar/article/view/2397 [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 17 Oktober 2018].

Kurniawati. (2015). “Mencari Makna Dalam Sejarah: Meninjau Kembali Historiografi Indonesia-Sentris sebagai Sumber Belajar Sejarah” dalam Jurnal Pendidikan Sejarah, Vol.4, No.2 [Juli], hlm.13-20.

Lapian, A.B. et al. (1996). Terminologi Sejarah: 1945-1950 dan 1950-1965. Jakarta: Proyek IDSN Depdikbud RI [Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia].

Ma’arif, Syamsul. (2014). “Prajurit Profesional-Patriot: Menuju TNI Profesional pada Era Reformasi” dalam MASYARAKAT: Jurnal Sosiologi, Volume 19(2), Juli, hlm.257-286.

Mardira, Salman. (2017). “Seulawah RI: Dari Aceh untuk Republik” dalam Banda Aceh Tourism. Tersedia secara online juga di: https://www.bandaacehtourism.com/destinasi/sejarah/seulawah-ri-dari-aceh-untuk-republik [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 17 Oktober 2018].

Morris, E. (1990). “Aceh: Revolusi Sosial dan Pandangan Islam” dalam Audrey Kahin [ed]. Pergolakan Daerah di Awal Kemerdekaan. Jakarta: Graffiti Pers, Terjemahan, hlm.89-116.

Muhammaddar. (2014). “Kedudukan Ulama dan Uleebalang sebagai Elit Sosial Politik Aceh (1900-1946)”. Tesis Magister Tidak Diterbitkan. Medan: Program Pascasarjana IAIN [Institut Agama Islam Negeri] Sumatera Utara. Tersedia secara online juga di: http://repository.uinsu.ac.id/1672/1/Muhamaddar.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 9 Oktober 2018].

Nasution, A.H. (1977). Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia, Jilid I. Bandung: Penerbit Disjarah AD [Dinas Sejarah Angkatan Darat] dan PT Angkasa.

Oktorino, Nino. (2017). Konflik Bersejarah: Ensiklopedi Pendudukan Jepang di Indonesia. Jakarta: Gramedia Digital.

“Pembentukan Daerah Propinsi: Peraturan Pemerintah No.21 Tahun 1950, Tanggal 14 Agustus 1950”. Tersedia secara online di: http://hukum.unsrat.ac.id/pp/pp_21_1950.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 9 Oktober 2018].

Piekaar, A.J. (1949). Atjeh en de Oorlog met Japan. ‘s-Gravenhage and Bandung: NV Uitgeverij W van Hoeve.

Raditya, Iswara N. (2017). “Teuku Muhammad Hasan: Gubernur Sumatra Pertama dan Satu-satunya”. Tersedia secara online di: https://tirto.id/teuku-muhammad-hasan-gubernur-sumatra-pertama-dan-satu-satunya-cmbr [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 9 Oktober 2018].

Raliby, Osman. (1953). Documenta Historica: Sedjarah Dokumenter dari Pertumbuhan dan Perdjuangan Negara Republik Indonesia. Jakarta: Bulain-Bintang.

Razali, Ratna. (1989). Perang Cumbok di Aceh Tahun 1945. Jakarta: Depdikbud RI [Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia].

Reid, Anthony. (1974). The Indonesian National Revolution, 1945-1950. Melbourne: Longman Pty, Ltd.

Reid, Anthony. (2009). “Indonesia, Aceh, and the Modern Nation-State” in Minako Sakai, Glenn Banks & J.H. Walker [eds]. The Politics of the Periphery in Indonesia. Singapore: NUS [National University of Singapore] Press, pp. 84-100.

Ricklefs, M.C. (2007). Sejarah Indonesia Modern, 1200-2004. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, Terjemahan.

Roring, Irma Widyani. (2000). Teuku Moehammad Hasan: Perjalanan yang Memberi Mahkota. Jakarta: Puri Ratnawangsa Media.

Rustiani, Frida, Hetifah Sjaifudian & Rimbo Gunawan. (1997). Mengenal Usaha Pertanian Kontrak (Contract Farming). Bandung: Yayasan AKATIGA. Tersedia secara online juga di: https://media.neliti.com/media/publications/477-ID-mengenal-usaha-pertanian-kontrak-contract-farming.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 9 Oktober 2018].

Saleh, H. (1992). Mengapa Aceh Bergejolak. Jakarta: Grafiti Pers.

Satriya, Bambang, Andi Suwirta & Ayi Budi Santosa. (2018). “Teungku Muhammad Daud Beureueh dan Revolusi di Aceh (1945-1950)” dalam FACTUM: Jurnal Sejarah dan Pendidikan Sejarah, Vol.7, No.1, hlm.27-42.

Shiraishi, S. (1988). “Pemerintah Militer Jepang di Aceh, 1942-1945” dalam A. Nagazumi [ed]. Pemberontakan Indonesia pada Masa Pendudukan Jepang. Jakarta: Penerbit YOI [Yayasan Obor Indonesia], hlm.38-82.

Siregar, Rusman. (2018). “S.M. Amin: Gubernur yang Pernah Menjabat di Dua Provinsi” dalam Sindo News.Com, pada 29 April. Tersedia secara online juga di: https://daerah.sindonews.com/read/1301477/29/sm-amin-gubernur-yang-pernah-menjabat-di-dua-provinsi-1524872527 [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 1 Januari 2019].

Sjamsuddin, Nazaruddin. (1999). Revolusi di Serambi Mekah: Perjuangan Kemerdekaan dan Pertarungan Politik di Aceh, 1945-1949. Jakarta: UI [Universitas Indonesia] Press.

Sjamsuddin, Helius. (2007). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Sudirman. (2014). “Pesindo Aceh, 1945-1952: Organisasi Nasional di Tingkat Lokal” dalam Patanjala, Vol.6, No.1 [Maret], hlm.49-64.

Sufi, M. Rusdi et al. (1997). Sejarah Kotamadya Banda Aceh. Banda Aceh: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Banda Aceh.

Sufi, Rusdi, Muhammad Nasir & Zulfan. (1997). Peranan Tokoh Agama dalam Perjuangan Kemerdekaan, 1945-1950, di Aceh. Jakarta: Proyek IDSN Ditjenbud Depdikbud RI [Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia].

Surachman & S. Kutoyo [eds]. (1977). Sejarah Daerah: Propinsi Daerah Istimewa Aceh. Jakarta: Proyek Penelitian Pencatatan Kebudayaan Daerah.

Suwirta, Andi. (1989). “Ketika Saudara Tua Disambut oleh Saudara Muda: Sikap Politik Pemerintah Penduduka Jepang terhadap Umat Islam Indonesia, 1942-1945”. Skripsi Sarjana Tidak Diterbitkan. Bandung: Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS IKIP [Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan] Bandung.

Tippe, S. (2000). Aceh di Persimpangan Jalan. Jakarta: Pustaka Cidesindo.

Umar, Mawardi & Al-Chaidar. (2006). Darul Islam Aceh: Pemberontak atau Pahlawan? Banda Aceh: Dinas Kebudayaan Pemprov NAD [Pemerintah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam]. Tersedia secara online juga di: https://www.academia.edu/3557550/Darul_Islam_Aceh_Pemberontak_atau_Pahlawan [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 5 Oktober 2018].

Veer, Paul van T. (1987). Perang Aceh: Kisah Kegagalan Snouck Hurgronje. Jakarta: Grafiti Pers, Terjemahan.

Vickers, Adrian. (2005). A History of Modern Indonesia. New York: Cambridge University Press.

Wahidy, H. (1960). “Mengenang Kembali Semangat dan Tekad 17 Agustus ’45 dalam Seksi Penerangan/Dokumentasi Komite Musjawarah Angkatan 45 Daerah Istimewa Atjeh” dalam Modal Revolusi 45, hlm.72-80.

Wiratmadinata. (2014). “Akar Konflik Internal Aceh: Dari Perang Cumbok sampai Konflik antara PA dan PNA” dalam The Aceh Institute, pada 2 April. Tersedia secara online juga di: https://acehinstitute.org/pojok-publik/politik/dari-perang-cumbok-sampai-konflik-antara-pa-dan-pna.html [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 5 Oktober 2018].

Zamzami, A. (1990). Jihad Akbar di Medan Area. Jakarta: Bulan Bintang.

Zed, Mestika. (1997). Somewhere in the Jungle: Pemerintah Darurat Republik Indonesia, sebuah Mata Rantai Sejarah yang Terlupakan. Jakarta: Grafiti Pers.

Zed, Mestika. (2005). Giyugun: Cikal-Bakal Tentara Nasional di Sumatera. Jakarta: Penerbit LP3ES.

Zed, Mestika. (2008). Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Penerbit YOI [Yayasan Obor Indonesia].

Zentgraaf, H.C. (1983). Aceh. Jakarta: Penerbit Beuna, terjemahan oleh Aboe Bakar.




DOI: https://doi.org/10.2121/incita-jisisea.v4i1.1198

DOI (PDF): https://doi.org/10.2121/incita-jisisea.v4i1.1198.g1045

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
INSANCITA: Journal of Islamic Studies in Indonesia and Southeast Asia. This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

View My Stats