Peranan Etika Profesi Pendidik dalam Mewujudkan Karakter Bangsa

Purwadhi Purwadhi

Abstract


RINGKASAN: Tata kelola pendidikan dalam konteks pengelolaan secara etik mesti menggunakan landasan norma dan moralitas umum yang berlaku didalam masyarakat. Penilaian pendidikan tidak saja ditentukan oleh keberhasilan prestasi akademik semata, tetapi keberhasilan itu diukur dengan tolok ukur paradigma moralitas dan nilai-nilai sosial dan agama. Tolak ukur ini harus menjadi bagian yang integral dalam menilai keberhasilan suatu kegiatan pendidikan. Dengan menggunakan metode kualitatif dan studi literatur, studi ini menunjukan bahwa etika profesi keguruan adalah aplikasi etika umum yang mengatur perilaku keguruan. Norma moralitas merupakan landasan yang menjadi acuan profesi dalam perilakunya. Dasar perilakunya tidak hanya hukum-hukum pendidikan dan prosedur kependidikan saja yang mendorong perilaku guru itu, tetapi nilai, moral, dan etika juga menjadi acuan penting yang harus dijadikan landasan kebijakan. Pendidikan karakter merupakan suatu keniscayaan dalam upaya menghadapi berbagai tantangan pergeseran karakter yang dihadapi saat ini. Pendidikan karakter bertujuan untuk mengembangkan kemampuan seseorang dalam memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik, dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari. Kontribusi kecerdasan seseorang dalam perilaku berkarakter sangatlah besar dan penting diberi perhatian. Akhirnya, karakter bangsa Indonesia harus berdasarkan nilai-nilai Pancasila; norma Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; keberagaman dengan prinsip Bhineka Tunggal Ika; serta komitmen terhadap NKRI atau Negara Kesatuan Republik Indonesia.

KATA KUNCI: Peranan Pendidik; Etika Profesi Keguruan; Proses Pendidikan; Karakter Bangsa; Kualitas Etika dan Moral. 

ABSTRACT: “The Role of Professional Ethics of Educators in Realizing the National Character”. The governance of education in the context of ethical management must use the basic norms and general morality that apply in society. Educational assessment is not only determined by the success of academic achievement alone, but success is measured by the benchmark paradigm of morality and social and religious values. This benchmark must be an integral part in assessing the success of an educational activity. By using qualitative methods and literature studies, this study shows that teacher professional ethics is an application of general ethics that regulates teacher behavior. The morality norm is a foundation that becomes a professional reference in its behavior. The basis of their behavior is not only education laws and educational procedures that encourage teacher behavior, but values, morals, and ethics are also important references that must be used as a basis for policy. Character education is a necessity in an effort to face the various challenges of character shifts faced today. Character education aims to develop a person's ability to make the decisions on bad-good things, maintain what is good, and realize that goodness in everyday life. The contribution of one's intelligence in character behavior is very large and important to be given attention. Finally, the character of the Indonesian people must be based on the “Pancasila” (five basic principles) values, the norms of the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia; diversity with the principle of Unity in Diversity; and commitment to the Unitary State of the Republic of Indonesia.

KEY WORD: Role of Educators; Teacher Professional Ethics; Education Process; National Character; Ethical and Moral Quality.

About the Author: Dr. Purwadhi adalah Dosen Senior dan sekarang menjabat sebagai Rektor Universitas BSI (Bina Sarana Informatika), Jalan Terusan Sekolah No.1-2 Antapani, Cicaheum, Kiaracondong, Bandung 40282, Jawa Barat, Indonesia. Untuk kepentingan akademik, penulis bisa dihubungi dengan alamat emel: purwadhi@bsi.ac.id

Suggested Citation: Purwadhi. (2018). “Peranan Etika Profesi Pendidik dalam Mewujudkan Karakter Bangsa” in ATIKAN: Jurnal Kajian Pendidikan, Volume 8(2), December, pp.141-150. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press, ISSN 2088-1290.

Article Timeline: Accepted (October 5, 2018); Revised (November 10, 2018); and Published (December 30, 2018).


Keywords


Peranan Pendidik; Etika Profesi Keguruan; Proses Pendidikan; Karakter Bangsa; Kualitas Etika dan Moral

Full Text:

PDF

References


Afiyanti, Yati. (2005). “Penggunaan Literatur dalam Penelitian Kualitatif” dalam Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 9, No.1 [Maret], hlm.32-35. Tersedia secara online juga di: https://media.neliti.com/media/publications/105845-ID-penggunaan-literatur-dalam-penelitian-ku.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 2 September 2018].

Agoes, Sukrisno & I Cenik Ardana. (2009). Etika Bisnis dan Profesi: Tantagan Membangun Manusia Seutuhnya. Jakarta: Salemba Empat.

Al-Ghazali, Imam. (2000). Mengobati Penyakit Hati: Membangu Akhlak Mulia. Bandung: Krisma, alih bahasa oleh Muhammad al-Baqir.

Allport, G. (1961). Personality. New York: Holt, Rinehart, and Winston.

Aristoteles. (1987). The Poetes of Aristoteles. London: Duckworth.

Armstrong, Thomas. (2005). Setiap Anak Cerdas: Panduan Membantu Anak Belajar dengan Memanfaatkan Multiple Intelligences. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, Terjemahan.

Aroff, Abdul Rahman Md. (2011). Pendidikan Moral, Teori Etika, dan Amalan Moral. Serdang, Selangor: Penerbit UPM [Universiti Putra Malaysia], ulang cetak.

Batool, Saima, Sajid Rahman Khattak & Zafar Saleem. (2016). “Professionalism: A Key Quality of Effective Manager” in Journal of Managerial Sciences, Vol.X, No.1. Available online also at: http://www.qurtuba.edu.pk/jms/default_files/JMS/10_1/JMS_January_June2016_105-118.pdf [accessed in Bandung, West Java, Indonesia: 16th September 2018].

Bertens, K. (1993). Etika. Jakarta: Gramedia, Terjemahan.

Bohlin, K.E., D. Farmer & K. Ryan. (2001). Building Character in School Resource Guide. San Fransisco: Jossey Bass.

Branson, M.S. (1998). The Role of Civic Education. Calabasas: Center of Civic Education.

Budimansyah, Dasim. (2008). “Revitalisasi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan melalui Praktik Belajar Kewarganegaraan (Project Citizen)” dalam Jurnal Acta Civicus, Volume 1(2), hlm.179-198.

Budimansyah, Dasim, Yadi Ruyadi & Nandang Rusmana. (2012). Model Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi: Penguatan PKn, Layanan Bimbingan Konseling, dan KKN Tematik di Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: UPI [Universitas Pendidikan Indonesia] Press. Tersedia secara online juga di: https://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2012/09/model-pendidikan-karakter.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 16 September 2018].

DeGeorge, Richard T. (1990). Business Ethics. New York: Macmillan, 3rd edition.

Depdiknas RI [Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia]. (2008). KBBI: Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia.

Freeud, S. (2006). Pengantar Umum Psikoanalisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Terjemahan.

Gani, Rita. (2006). “Menghargai Etika Profesi di Lingkungan Akademik”. Tersedia secara online di: https://media.neliti.com/media/publications/7304-ID-menghargai-etika-profesi-di-lingkungan-akademik.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 16 September 2018].

Gardner, Howard. (2003). Kecerdasan Majemuk: Teori dalam Praktek. Batam: Interaksa, alih bahasa oleh Alexander Sindoro.

Goleman, D. (2002). Kecerdasan Emosional. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, Terjemahan.

Haryati, Sri. (2017). “Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013”. Tersedia secara online di: http://lib.untidar.ac.id/wp-content/uploads/2017/01/Pendidikan-Karakter-dalam-kurikulum.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 16 September 2018].

Hikmah, Arifatul. (2009). “Konsep Jiwa yang Tenang dalam Al-Qur’an: Studi Tafsir Tematik”. Skripsi Sarjana Tidak Diterbitkan. Yogyakarta: Jurusan Tafsir Hadis, Fakultas Ushuluddin UIN [Universitas Islam Negeri] Sunan Kalijaga. Tersedia secara online juga di: http://digilib.uin-suka.ac.id/3894/1/BAB%20I%2CV%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 25 Agustus 2018].

Hosnan, M. (2016). Etika Profesi Pendidik: Pembinaan dan Pemantapan Kinerja Guru, Kepala Sekolah, serta Pengawas Sekolah. Bogor: Ghalia Indonesia.

Hudiarini, Sri. (2017). “Penyertaan Etika bagi Masyarakat Akademik di Kalangan Dunia Pendidikan Tinggi” dalam Jurnal Moral Kemasyarakatan, Vol.2, No.1 [Juni]. Tersedia secara online juga di: https://media.neliti.com/media/publications/255612-penyertaan-etika-bagi-masyarakat-akademi-4ffb0a88.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 17 Agustus 2018].

Isnanto, R. Rizal. (2009). Etika Profesi: Buku Ajar. Semarang: Program Studi Sistem Komputer, Fakultas Teknik UNDIP [Universitas Diponegoro]. Tersedia secara online juga di: http://blog.ub.ac.id/dermolen/files/2012/04/Etika_Profesi.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 16 September 2018].

Kemdiknas RI [Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia]. (2010). Desain Induk Pendidikan Karakter. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia.

Kemenko Kesra RI [Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia]. (2010). Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa Tahun 2010-2025. Jakarta: Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia.

Kieser, B. (1986). “Etika Profesi” dalam Majalah BASIS, No.XXXV/5.

Koesoema, Doni A. (2007). Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman Global. Jakarta: Grasindo.

Komalasari, Kokom & Didin Saripudin. (2017). Pendidikan Karakter: Konsep dan Aplikasi Living Values Education. Bandung: Refika Aditama.

Komara, Endang. (2018). “Etika Profesi Pendidik”. Tersedia secara online di: http://endangkomarasblog.blogspot.com/2018/03/etika-profesi-pendidik.html [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 16 September 2018].

Kung, Wong Nai et al. (2011). Pendidikan Moral. Selangor, Malaysia: Chengage Learning Pte Ltd.

Kurniawan, Syamsul. (2013). Pendidikan Karakter: Konsepsi & Implementasi secara Terpadu di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi, dan Masyarakat. Yogyakarta: AR-Ruzz Media.

Lickona, T. (1992). Educating for Character: How Our Schools Can Teach Respect and Responsibility. New York, Toronto, London, Sydney, and Auckland: Bantam Books.

Lings, Martin. (2002). Muhammad: Kisah Hidup Nabi Berdasarkan Sumber Klasik. Jakarta: Penerbit Serambi, Terjemahan.

Margono et al. (2002). Pendidikan Pancasila: Topik Aktual Kenegaraan dan Kebangsaan. Malang: Penerbit UM [Universitas Negeri Malang].

Marzuki. (2012). “Pengintegrasian Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran di Sekolah” dalam Jurnal Pendidikan Karakter, Th.II, No.1 [Februari]. Tersedia secara online juga di: https://media.neliti.com/media/publications/122370-ID-pengintegrasian-pendidikan-karakter-dala.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 16 September 2018].

Nasution, Harun. (2001). Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jilid I. Jakarta: UI [Universitas Indonesia] Press.

Neufeldt, V. (1984). Webster’s New World Dictionary. New York: Webster’s New World Dictionary.

Nizar. (2017). “Hubungan Etika dan Agama dalam Kehidupan Sosial”. Tersedia secara online di: https://media.neliti.com/media/publications/231177-hubungan-etika-dan-agama-dalam-kehidupan-b0d43e84.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 17 Agustus 2018].

Nugrahaningsih, Widi & Indah Wahyu Utami. (2014/2015). “Pancasila sebagai Sumber Hukum bagi Anti Korupsi dan Menjunjung Hak Asasi Manusia” dalam Jurnal Serambi Hukum, Vol.08, No.02 [Agustus–Januari]. Tersedia secara online juga di: https://media.neliti.com/media/publications/23086-ID-pancasila-sebagai-sumber-hukum-bagi-anti-korupsi-dan-menjunjung-hak-asasi-manusi.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 25 Agustus 2018].

Omeri, Nopan. (2015). “Pentingnya Pendidikan Karakter dalam Dunia Pendidikan” dalam Manajer Pendidikan, Vol.9, No.3 [Juli], hlm.464-468. Tersedia secara online juga di: https://media.neliti.com/media/publications/270930-pentingnya-pendidikan-karakter-dalam-dun-f6628954.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 25 Agustus 2018].

Pangalila, Theodorus. (2017). “Peningkatan Civic Disposition Siswa melalui Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)” dalam Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, Vol.7, No.1 [Mei]. Tersedia secara online juga di: https://media.neliti.com/media/publications/121771-ID-peningkatan-civic-disposition-siswa-mela.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 16 September 2018].

Peterson, C. & M.E.P. Seligman. (2004). Character Strengths and Virtues: A Handbook and Classification. Washington, D.C.: APA Press and Oxford University Press.

Philips, S. (2008). Refleksi Karakter Bangsa. Jakarta: Gramedia, Terjemahan.

Praja, Juhaya S. (2005). Aliran-aliran Filsafat dan Etika. Jakarta: Penerbit Kencana, cetakan kedua.

Prasetyo, Teguh. (2013). Hukum dan Sistem Hukum Berdasarkan Pancasila. Yogyakarta: Media Perkasa.

Rakhmat, H. Muhamad. (2013). Etika Profesi: Etika Dasar Setiap Profesi Kehidupan dalam Perspektif Hukum Positif. Bandung: Tim Kreatif.

Samani, Muchlas & Hariyanto. (2013). Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Samsuri. (2011). “Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Wahana Membangun Karakter Warga Negara Demokratis” dalam Darmiyati Zuchdi [ed]. Pendidikan Karakter dalam Perspektif Teori dan Praktik. Yogyakarta: UNY [Universitas Negeri Yogyakarta] Press.

Saondi, Ondi & Aris Suherman. (2010). Etika Profesi Keguruan. Bandung: PT Refika Aditama.

Shaleh, A.R. (2000). Pendidikan Agama dan Keagamaan: Visi, Misi, dan Aksi. Jakarta: Gemawindu Pancaperkasa.

Shihab, M. Quraish. (1992). Membumikan Al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat. Bandung: Penerbit Mizan.

Sidiq, Umar. (2018). Etika dan Profesi Keguruan. Tulungagung: Penerbit STAI [Sekolah Tinggi Agama Islam] Muhammadiyah. Tersedia secara online juga di: http://repository.iainponorogo.ac.id/395/1/Etika%20%26%20Profesi%20Keguruan%20FullBook%20Dr.Umar.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 17 Agustus 2018].

Strauss, A. & J. Corbin. (1989). Basics of Qualitative Research: Grounded Theory Procedures and Techniques. St. Louis: Mosby.

Sultoni, Imam Gunawan & Dika Novita Sari. (2018). “Pengaruh Etika Profesional terhadap Pembentukan Karakter Mahasiswa” dalam JAMP: Jurnal Adminitrasi dan Manajemen Pendidikan, Vol.1, No.3 [September], hlm.279-283.

Supriyono, Haris Iskandar & Gutama. (2015). Pendidikan Keluarga dalam Pembentukan Karakter Bangsa. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tersedia secara online juga di: http://repositori.kemdikbud.go.id/6173/1/PKPKB%20OK%20PRINT.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 25 Agustus 2018].

Suwartini, Sri. (2017). “Pendidikan Karakter dan Pembangunan Sumber Daya Manusia Keberlanjutan” dalam TRIHAYU: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, Vol.4, No.1 [September], hlm.220-234. Tersedia secara online juga di: https://media.neliti.com/media/publications/259090-pendidikan-karakter-dan-pembangunan-sumb-e0cf1b5a.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 25 Agustus 2018].

Umar. (2014). “Ragam Istilah dalam Etika Profesi Keguruan” dalam Lentera Pendidikan, Vol.17, No.1 [Juni], hlm.110-119.

Winarno. (2012). Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Yuma Pustaka.

Winataputra, Udin S. & Dasim Budimansyah. (2012). Pendidikan Kewarganegaraan dalam Perspektif Internasional: Konteks, Teori, dan Profil Pembelajaran. Bandung: Widya Aksara Press.

Zed, Mestika. (2008). Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.




DOI: https://doi.org/10.2121/atikan-journal.v8i2.1158

DOI (PDF): https://doi.org/10.2121/atikan-journal.v8i2.1158.g1031

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
ATIKAN: Jurnal Kajian Pendidikan. This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

View My Stats