Terpisah namun Terhubung: Orang Melayu Menghadapi Kolonialis Eropa di Melayu Nusantara pada Abad XIX

M Dien Madjid

Abstract


IKHTISAR: Artikel ini, dengan menggunakan metode sejarah, membahas beberapa kasus historis yang melibatkan orang Melayu dari tiga teritori, yakni Bangka, Brunei Darussalam, dan Singapure. Orang Melayu merupakan sekumpulan etnis yang banyak menghuni pulau-pulau di Asia Tenggara. Sebelum diberlakukannya konsep negara-bangsa, hubungan mereka tidak mengenal identitas perbedaan, baik sosial, politik, maupun ekonomi. Kebudayaan mereka mempunyai kesamaan, meski di beberapa tempat memiliki perbedaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Bangka, Brunei, dan Singapura merupakan bagian kecil dari dialektika besar orang Melayu dalam menghadapi kolonialis Eropa. Meskipun sesama Melayu, ternyata dalam bidang politik, pandangan mereka bersifat distingtif. Sebagian ada yang berkoordinasi dengan orang Eropa dan menjadikan mereka sebagai rekan yang menguntungkan, sebagaimana nampak dalam kasus Brunei Darussalam dan Singapura; di sisi lain, ada yang dengan tegas meneriakan perang kepada bangsa Eropa, seperti dalam kasus Bangka di Indonesia. Orang-orang Eropa memang datang dengan pembaruan; dan harus diakui, kita ikut tercerahkan berkat peranan mereka. Namun, mereka juga menanamkan kebencian, terutama bagi negeri-negeri yang sebelumnya pernah dijajah. Ingatan tersebut akan menjadi imaji yang terus mengendap di masa-masa yang akan datang.

KATA KUNCI: Orang Melayu; Bangka, Brunei, dan Singapura; Kolonialisme Eropa; Terpisah namun Terhubung; Dinamika Sosial-Politik. 

ABSTRACT: “Separated but Connected: Malay Encountered European Colonialists in Malay Archipelago in the XIX Century”. This article, using historical methods, discusses some historical cases involving Malays from three territories, namely Bangka, Brunei Darussalam, and Singapure. The Malay is an ethnic group inhabiting many islands in Southeast Asia. Prior to the enactment of the nation-state concept, their relationship did not recognize the identity of difference, whether social, political, or economic. Their culture had something in common, though in some places had a difference. The results show that Bangka, Brunei, and Singapore were a small part of the great Malay dialectic in facing the European colonialists. Although fellow Malays, apparently in politics, their views were distinguishable. Some were coordinating with Europeans and making them as profitable partners, as evident in the cases of Brunei Darussalam and Singapore; on the other hand, some were firmly shouting war to Europeans, as in the case of Bangka in Indonesia. The Europeans came up with renewal; and admittedly, we are enlightened thanks to their roles. But, they also instill hatred, especially for countries previously colonized. The memory will be an image that continues to settle in the future.

KEY WORD: Malay; Bangka, Brunei, and Singapore; European Colonialism; Separated but Connected; Social-Political Dynamics.

About the Author: Prof. Dr. M. Dien Madjid adalah Guru Besar Sejarah di UIN (Universitas Islam Negeri) Syarif Hidayatullah, Jalan Ir. H. Djuanda No.95, Ciputat, Kota Tangerang Selatan 15412, Banten, Indonesia. Untuk kepentingan akademik, penulis bisa dihubungi dengan alamat emel: dienmadjid@uinjkt.ac.id  

Suggested Citation: Madjid, M. Dien. (2018). “Terpisah namun Terhubung: Orang Melayu Menghadapi Kolonialis Eropa di Melayu Nusantara pada Abad XIX” in SUSURGALUR: Jurnal Kajian Sejarah & Pendidikan Sejarah, Volume 6(1), March, pp.27-42. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press and UBD, Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, ISSN 2302-5808.

Article Timeline: Accepted (January 17, 2018); Revised (March 2, 2018); and Published (March 30, 2018).


Keywords


Orang Melayu; Bangka, Brunei, dan Singapura; Kolonialisme Eropa; Terpisah namun Terhubung; Dinamika Sosial-Politik

Full Text:

PDF

References


Abdullah, Husnial Husin. (1983). Sejarah Perjuangan Kemerdekaan RI di Bangka Belitung. Jakarta: PT Karya Unipress.

Abdullah, Taufik [ed]. (1992). Sejarah Lokal di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Abshire, Jean. (2011). The History of Singapore. t.tp. [tanpa tempat]: Penerbit ABC-CLIO.

Alfian, Ibrahim [ed]. (1984). Sejarah Perlawanan terhadap Imperialisme dan Kolonialisme di Daerah Sumatra Selatan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional.

Al-Sufri, Pehin Orang Kaya Amar Diraja Dato Seri Utama Haji Awang Mohd Jamil. (1992). Liku-liku Perjuangan Pencapaian Kemerdekaan Negara Brunei Darussalam. Bandar Seri Begawan: Jabatan Pusat Sejarah dan Kementerian Kebudayaan, Belia, dan Sukan.

Andaya, B.W. & L.Y. Andaya. (2001). A History of Malaysia. Honolulu: University Hawaii Press.

Arnita, Devi. (2014). “Strategi Pelabuhan Tanjung Priok sebagai International Hub Port: Studi Banding dengan Pelabuhan Singapura”. Tesis Magister Tidak Diterbitkan. Bogor: SPs IPB [Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor]. Tersedia secara online juga di: http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789 [diakses di Ciputat, Indonesia: 27 Desember 2017].

Bakar, A.A. (1969). Bahrin – Amir – Tikal: Pahlawan-pahlawan Nasional jang Tidak Boleh Dilupakan. t.tp. [tanpa tempat]: Jajasan Pendidikan Rakjat Bangka.

Baker, Jim. (2012). A Popular History of Malaysia and Singapore. Singapore: Marshall Cavendish.

Barnard, Timothy P. [ed]. (2004). Contesting Malayness: Malay Identity Across Boundaries. Singapore: Singapore University Press.

Bellwood, Peter. (2007). Prehistory of the Indo-Malaysian Archipelago. Canberra: ANU [Australian National University] e-Press, revised edition.

“Besluit, 25 Maret 1851, No.13”. Arsip Kolonial Belanda Tidak Diterbitkan. Jakarta: ANRI [Arsip Nasional Republik Indonesia].

Black, Ian. (1983). A Gambling Style of Government: The Establishment of the Chatrered Company’s Rule in Sabah, 1878-1915. Kuala Lumpur: Oxford University Press.

Bowen, H.V., M. Lincoln & N. Rigby. (2002). The Worlds of the East India Company. UK [United Kingdom]: Boydell & Brewer.

Boxer, C.R. (1983). Jan Kompeni: Sejarah VOC dalam Perang dan Damai, 1602-1799. Jakarta: Penerbit Sinar Harapan, terjemahan Bakri Siregar.

Carey, Peter. (2008). Orang Cina, Bandar Tol, Candu, dan Perang Jawa: Perubahan Persepsi tentang Cina, 1755-1825. Jakarta: Komunitas Bambu, Terjemahan.

Carey, Peter. (2014). Takdir: Riwayat Pangeran Diponegoro (1785 – 1855). Jakarta: Penerbit Kompas, Terjemahan.

Chee, Tham Seong. (1982). “Rural and Urban as Catagories in Malay Life: An Interpretation” in Archipel, Volume 24.

Christanty, Linda. (2010). “Sejarah Hubungan Indonesia – Malaysia dan Kolonialisme di Asia Tenggara”. Tersedia secara online di: https://indoprogress.com/2010/10/sejarah-hubungan-indonesia-malaysia-dan-kolonialisme-di-asia-tenggara/ [diakses di Ciputat, Indonesia: 27 Desember 2017].

Coedes, Georges. (2017). Asia Tenggara Masa Hindu-Budha. Jakarta: Penerbit KPG [Kepustakaan Populer Gramedia], Terjemahan.

Cresswell, J.W. (1998). Qualitative Inquary and Research Design: Choosing Among Five Traditions. London: SAGE Publications.

Cribb, Robert. (1988). “Opium and Indonesian Revolution” in Modern Asian Studies, Vol.22, No.4, pp.701-722.

Cushman, Jeniffer & Wang Gungwu. (1991). Perubahan Identitas Orang Cina di Asia Tenggara. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, Terjemahan.

de Graaf, H.J. (1987a). Disintegrasi Mataram di Bawah Amangkurat I. Jakarta: Pustaka Grafitipers, Terjemahan.

de Graaf, H.J. (1987b). Runtuhnya Istana Mataram. Jakarta: Pustaka Grafitipers, Terjemahan.

de Graaf, H.J. (1987c). Terbunuhnya Kapten Tack. Jakarta: Pustaka Grafitipers, Terjemahan.

Dobbin, Christine. (2008). Gejolak Ekonomi, Kebangkitan Islam, dan Perang Padri. Depok: Penerbit Komunitas Bambu, Terjemahan.

Donkin, Robin A. (2003). Between East and West: The Moluccas and the Traffic in Spices Up to the Arrival of Europeans. UK [United Kingdom]: Diane Publishing Company.

Dunggio, P.D. et al. (1983). Struktur Bahasa Melayu Palembang. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Elvian, Akhmad. (2012). Perang Bangka Tahun 1812-1851 Masehi. Pangkal Pinang: Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga.

Epp, Franz. (1852). Schilderungen aus Hollandisch-Ostinden. Heidelberg: J.C.B. Mohr.

Erman, Erwiza. (2009). Menguak Sejarah Timah Bangka Belitung. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Erman, Erwiza. (2017). “Menyigi Sejarah Perjuangan Bangka: Depati Bahren dan Depati Amir”. Makalah disampaikan dan didiskusikan di Bangka, Indonesia.

Ferguson, Niall. (2004). Empire: The Rise and Demise of the British World Order and the Lessons for Global Power. London: Basic Books.

Fieldhouse, David Kenneth. (1999). The West and the Third World: Trade, Colonialism, Dependence, and Development. London: Blackwell Publishing.

Ghofur, Abd. (2015). “Islam dan Politik di Brunei Darussalam: Suatu Tinjauan Sosio-Historis” dalam TOLERANSI: Media Komunikasi Umat Bergama, Vol.7, No.1 [Januari-Juni]. Tersedia secara online juga di: https://media.neliti.com/media/publications/40376-ID-islam-dan-politik-di-brunei-darussalam [diakses di Ciputat, Indonesia: 27 Desember 2017].

Gouda, Frances. (2007). Dutch Cultures Overseas: Praktik Kolonial di Hindia Belanda, 1900-1942. Jakarta: Penerbit Serambi, Terjemahan.

Gould, S. Baring & C.A. Bampfylde. (1989). A History of Sarawak under its Two White Rajahs. Singapore: OUP [Oxford University Press].

Halkis, Muhammad. (2014). “Tinjauan Sosial-Politik terhadap Islam dan Tamadun Melayu di Asia Tenggara: Tantangan dan Harapan” dalam TOLERANSI: Media Komunikasi Umat Bergama, Vol.6, No.1 [Januari-Juni]. Tersedia secara online juga di: https://media.neliti.com/media/publications/40334-ID [diakses di Ciputat, Indonesia: 27 Desember 2017].

Hall, Kenneth R. (1985). Maritime Trade and State Development in Early Southeast Asia. Honolulu: University of Hawai Press.

“Hasil penuturan Ali Usman, pemandu ekspedisi penelusuran jejak Depati Amir di Bangka, pada tanggal 20-22 November 2015”. Catatan Penuturan Tidak Diterbitkan, ada pada penulis.

Ho, David K.H. (1996). The Seaport Economy: A Study of the Singapore Experience. Singapore: Singapore University Press.

Huff, W.G. (1994). The Economic Growth of Singapore: Trade and Development in the Twentieth Century. Cambridge: Cambridge University Press.

Hussainmiya, B.A. (1995). Sultan Omar Ali Saifuddin III and Britain: The Making of Brunei Darussalam. Kuala Lumpur: Oxford University Press.

Hussainmiya, B.A. (2006). Brunei Revival of 1906: A Popular History. Bandar Seri Begawan: Brunei Press Sdn Bhd.

“Ikhtisar Keadaan Politik Hindia Belanda Tahun 1839-1848”. Arsip Kolonial Belanda Tidak Diterbitkan, Terjemahan Tahun 1973. Jakarta: ANRI [Arsip Nasional Republik Indonesia].

ISEAS [Institute of South East Asian Studies]. (2003). Indonesia's Population: Ethnicity and Religion in a Changing Political Landscape. Singapore: ISEAS Press.

Jumhari. (2010). Sejarah Sosial Orang Melayu, Keturunan Arab, dan Cina di Palembang: Dari Masa Kesultanan Palembang hingga Reformasi. Padang: BPSNT Padang Press.

Kartodirdjo, Sartono. (1993). Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Kartodirdjo, Sartono. (1995). Pengantar Sejarah Indonesia Baru, 1500-1900: Dari Emporium hingga Imperium, Jilid I. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

King, Rodney. (2008). The Singapore: Miracle, Myth, and Reality. Singapore: Insight Press.

Kuntowijoyo. (1994). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana dan Jurusan Sejarah FS UGM [Fakultas Sastra, Universitas Gadjah Mada].

Leake, David. (1990). Brunei: The Modern Southeast Asian of Islamic Sultanate. Kuala Lumpur: Forum Publisher.

Liu, Gretchen. (2001). Singapore: A Pictoral History, 1819-2000. t.tp. [tanpa tempat]: Psychology Press.

Lysa, Hong & Huang Jianli. (2008). The Scripting of a National History: Singapore and its Pasts. Hong Kong: Hong Kong University Press.

Madjid, M. Dien. (2015). Berebut Tahta di Pulau Bangka: Ketokohan Depati Amir dalam Catatan Belanda (Suatu Kajian Arsip). Jakarta: Penerbit PUSLITPEN UIN [Pusat Penelitian dan Penerangan, Universitas Islam Negeri] Syarif Hidayatullah.

Madjid, M. Dien. (2017a). “Depati Amir and Chinese People’s Resistance against Dutch Colonialism in Bangka, 1848–1851: An Archival Study” in TAWARIKH: International Journal for Historical Studies, Vol.9(1), October, pp.33-48. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press and UIN SGD Bandung, ISSN 2085-0980.

Madjid, M. Dien. (2017b). “Depati Amir, Orang Cina, dan Pengasingannya”. Tersedia secara online di: https://sportourism.id/heritage/depati-amir-orang-cina-dan-pengasingannya [diakses di Ciputat, Indonesia: 15 Januari 2018].

Madjid, M. Dien et al. (2017). Resistensi di Cawan Sumatera Abad XX: Depati Parbo dan Perang Kerinci dalam Laporan Kolonialis Belanda. Jakarta: Penerbit PUSLITPEN UIN [Pusat Penelitian dan Penerangan, Universitas Islam Negeri] Syarif Hidayatullah.

Mail, Haji Awang Asbol bin Haji. (2011). Kesultanan Melayu Brunei Abad ke-19: Politik dan Struktur Pentadbiran. Brunei Darussalam: Dewan Bahasa dan Pustaka Brunei Darussalam.

Mustafa, Zulkarnain et al. (1984). Struktur Bahasa Melayu Bangka. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Mutawalli. (2012). “Perang Bangka”. Tersedia secara online di: http://kesultanan-palembang.blogspot.co.id/2012/01/perang-bangka-by-drs.html [diakses di Ciputat, Indonesia: 27 Desember 2017].

Nasir, Kamaludeen bin Mohamed. (2007). “The Muslim Power Elites in Singapore: The Burden of a Community”. Unpublished Ph.D. Thesis. Singapore: NUS [National University of Singapore].

Nawiyanto & Eko Crys Endrayadi. (2016). Kesultanan Palembang Darussalam: Sejarah dan Warisan Budayanya. Jember: Jember University Press dan Penerbit Tarutama Nusantara. Tersedia secara online juga di: http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/75333/Nawiyanto [diakses di Ciputat, Indonesia: 27 Desember 2017].

Ooi, Giok Ling & Brian J. Shaw. (2004). Beyond the Port City: Development and Identity in 21st Century Singapore. Singapore: Prentice Hall.

Poelinggomang, Edward L. (2016). Makassar Abad XIX: Studi tentang Kebijakan Maritim. Jakarta: Kelompok Penerbit Gramedia.

Rahim, Lily Zubaidah. (1998). The Singapore Dilemma: The Political and Educational Marginality of the Malay Community. Kuala Lumpur: Oxford University Press.

Rahim, Lily Zubaidah. (2009). Governing Islam and Regulating Muslims in Singapore's Secular Authoritarian State. Perth, Australia: Murdoch University Press.

Rahman, Haji Abdul Karim bin Haji Abdul. (1995). “Brunei Abad ke-XIX: Suatu Cabaran dan Campur Tangan British” dalam Jurnal Darussalam, Bil.2. Bandar Seri Begawan: Jabatan Pusat Sejarah Brunei.

Rahman, Haji Abdul Karim bin Haji Abdul. (2016). “Sejarah Pengasasan dan Asal-Usul Kerajaan Brunei Berdasarkan Sumber Lisan”. Tesis Doktoral Tidak Diterbitkan. Kuala Lumpur: Fakulti Sastera dan Sains Sosial. Tersedia secara online juga di: http://studentsrepo.um.edu.my/6454/1/HAJI_ABDUL_KARIM_BIN_HAJI_ABDUL_RAHMAN.pdf [diakses di Ciputat, Indonesia: 27 Desember 2017].

Reid, Anthony. (2001). “Understanding Melayu (Malay) as a Source of Diverse Modern Identities” in Journal of Southeast Asian Studies, Volume 32(3), pp.295-313.

Reid, Anthony. (2004). Sejarah Modern Awal Asia Tenggara: Sebuah Pemetaan. Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia, terjemahan Sori Siregar, Hasif Amini & Dahris Setiawan.

Ricklefs, M.C. (1992). Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, Terjemahan.

Ricklefs, M.C. et al. (2013). Sejarah Asia Tenggara. Depok: Komunitas Bambu, Terjemahan.

Rush, James R. (2000). Opium to Java: Jawa dalam Cengkeraman Bandar-bandar Opium Cina, Indonesia Kolonial, 1860-1910. Yogyakarta: Penerbit Mata Bangsa, Terjemahan.

Saunders, Graham E. (2002). A History of Brunei. London: Routledge.

Schuiling, R. (1907). Neerlands Kolonien. Zutphen: Thieme.

Singh, D.S. Ranjit. (1984). Brunei, 1839-1983: The Problems of Political Survival. Singapore: OUP [Oxford University Press].

Singh, Ranjit. (2000). The Making of Sabah, 1865-1941: The Dynamics of Indigenous Society. Kuala Lumpur: UM [University of Malaya] Press.

Sjamsuddin, Helius. (2007). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Sujitno, Sutedjo. (2007). Sejarah Penambangan Timah di Indonesia: Abad ke-18 hingga Abad ke-20. Bangka: PT Timah (Tbk).

Sujitno, Sutedjo. (2011). Legenda dalam Sejarah Bangka. Jakarta: Cempaka Publishing.

Suprapto, Sabtanto Joko. (2010). “Potensi, Prospek, dan Pengusahaan Timah Putih di Indonesia”. Makalah Ilmiah Tidak Diterbitkan. Tersedia secara online juga di: http://psdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul [diakses di Ciputat, Indonesia: 27 Desember 2017].

Susanto, Heri. (2016). “Kolonialisme dan Identitas Kebangsaan Negara-negara Asia Tenggara” dalam Jurnal Sejarah dan Budaya, Th.X, No.2 [Desember]. Tersedia secara online juga di: http://webcache.googleusercontent.com/search [diakses di Ciputat, Indonesia: 27 Desember 2017].

Sutrisno, Sulastin. (2001). Dari Lima Penjajahan menuju Zaman Kemerdekaan. Jakarta: Penerbit Indira.

Tan, Eugene K.B. (2003). “Re-Engaging Chineseness: Political, Economic, and Cultural Imperatives of Nation-Building in Singapore” in China Quarterly, 175, pp.751-774. Available online also at: http://ink.library.smu.edu.sg/sol_research/865 [diakses di Ciputat, Indonesia: 27 Desember 2017].

Tarling, Nicholas. (1990). Piracy and Politics in the Malay World: A Study of British Imperialism in the Nineteenth Century South East Asia. Singapore: Donald Moore Gallery.

Trocki, Carl A. (2007). Prince of Pirates: The Temenggongs and the Development of Johor and Singapore, 1784-1885. Singapore: NUS [National University of Singapore] Press, second edition.

Turnbull, C.M. (2009). A History of Modern Singapore, 1819-2005. Singapore: NUS [National University of Singapore] Press.

Veer, Paul van't. (1985). Perang Aceh: Kisah Kegagalan Snouck Hourgronje. Jakarta: Penerbit Grafiti Pers, Terjemahan.

Vlekke, Bernard H.M. (2008). Nusantara: Sejarah Indonesia. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, Terjemahan.

Wake, C.H. (1975). “Raffles and the Rajas: The Founding of Singapore in Malayan and British Colonial History” in JMBRAS, 48(1), pp.47-73.

Warren, James Francis. (2003). Rickshaw Coolie: A People’s History of Singapore, 1880-1940. Singapore: NUS [National University of Singapore] Press.

Widiyanta, Danar. (2010). “Keberadaan Etnis Cina dan Pengaruhnya dalam Perekonomian di Asia Tenggara” dalam Jurnal MOZAIK, Vol.V, No.1 [Januari].

Widja, I Gde. (1989). Sejarah Lokal: Suatu Perspektif dalam Pengajaran Sejarah. Jakarta: Depdikbud RI [Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia].

Zain, Shaharir bin Mohamad. (1992). “Asal-Usul Melayu dan Hubungan Bahasa dengan Peradaban Bangsa” dalam Jurnal Dewan Bahasa, Mac, ms.270-278.

Zulkarnain, Iskandar. (2003). Konflik Pertambangan Timah di Bangka Belitung. Jakarta: LIPI [Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia] Press.




DOI: https://doi.org/10.2121/susurgalur.v6i1.983

DOI (PDF): https://doi.org/10.2121/susurgalur.v6i1.983.g881

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
SUSURGALUR: Jurnal Kajian Sejarah & Pendidikan Sejarah. This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

View My Stats