Concepts of Wanua and Palili: The Buginese Political Geography in Confederation of Ajatappareng in South Sulawesi

Abd Latif

Abstract


ABSTRACT: This working paper will discuss the concepts of wanua and palili in the structure of the kingdoms united in the confederation of “ajatappareng in South Sulawesi. Wanua and palili were the two terms used by the central kingdom on its subordinate regions. The research used the content analysis on the local manuscripts known as “Lontaraq. The research indicates that wanua is a concept concerning the geography whose inhabitants have a very closed to kinship relationship. On the other hand, palili is a concept concerning the authority relationship between the central kingdom and all wanua under it. To avoid being subjected by a powerful kingdom, several neighbouring wanuas” have an agreement to unite to establish a bigger kingdom. All wanuas” which have firstly united to establish the kingdom called palili passeajingeng. All the heads of palili passeajingeng must become the members of the customary council in the central kingdom. One of the tasks of the council is to inaugurate and fire the king. The research discusses more profoundly the concepts of wanua and palili to comprehend more deeply the political geography in the confederation of “ajatappareng in South Sulawesi.

KEY WORD: Structure of kingdom, “ajatappareng, authority relationship, confederation, wanua, palili, and South Sulawesi.

IKHTISAR: “Konsep Wanua dan Palili: Geografi Politik Bangsa Bugis dalam Konfederasi Ajatappareng di Sulawesi Selatan”. Makalah ini akan membahas konsep "wanua" dan "palili" dalam struktur kerajaan yang bersatu dalam konfederasi "ajatappareng" di Sulawesi Selatan. "Wanua" dan "palili" adalah dua istilah yang digunakan oleh kerajaan pusat terhadap daerah bawahnya. Penelitian ini menggunakan analisis isi pada naskah lokal yang dikenal sebagai "Lontaraq". Penelitian ini menunjukkan bahwa "wanua" adalah sebuah konsep mengenai geografi yang penduduknya memiliki hubungan kekerabatan yang sangat tertutup. Di sisi lain, "palili" adalah sebuah konsep mengenai hubungan kewenangan antara kerajaan pusat dan semua "wanua" di bawahnya. Untuk menghindari menjadi sasaran oleh kerajaan yang kuat, beberapa tetangga "wanua" memiliki kesepakatan untuk bersatu untuk membangun sebuah kerajaan besar. Semua "wanua" yang telah terlebih dahulu bersatu dan membangun kerajaan disebut "palili passeajingeng". Semua kepala "palili passeajingeng" harus menjadi anggota dewan adat di kerajaan pusat. Salah satu tugas dari dewan tersebut adalah untuk meresmikan dan melengserkan raja. Penelitian ini membahas lebih mendalam konsep "wanua" dan "palili" untuk memahami lebih jauh tentang geografi politik dalam konfederasi "ajatappareng" di Sulawesi Selatan.

KATA KUNCI: Struktur kerajaan, "ajatappareng", hubungan otoritas, konfederasi, "wanua", "palili", dan Sulawesi Selatan.    

About the Author: Dr. Abd Latif was a Lecturer at the Department of History, Faculty of Humanities UNHAS (Hasanuddin University) Makassar, South Sulawesi, Indonesia. He passed away on Tuesday, 2nd December 2014. May God bless him. Amien.

How to cite this article? Latif, Abd. (2015). “Concepts of Wanua and Palili: The Buginese Political Geography in Confederation of Ajatappareng in South Sulawesi” in SUSURGALUR: Jurnal Kajian Sejarah & Pendidikan Sejarah, Vol.3(1), Maret, pp.1-18. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press and UBD Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, ISSN 2302-5808.

Chronicle of the article: Accepted (October 14, 2014); Revised (November 20, 2014); and Published (March 24, 2015).


Full Text:

PDF

References


Andaya, Leonard Y. (2004). Warisan Arung Palakka: Sejarah Sulawesi Selatan Abad ke-17. Makassar, Indonesia: Ininnawa, Translation.

Caldwell, Ian. (1988). “South Sulawesi, 1300-1600 A.D.: Ten Bugis Texts”. Unpublished Ph.D. Thesis. Canberra, Australia: ANU [Australian National University].

Daeng Patunru, Abdurrazak. (1989). Sejarah Bone. Ujungpandang: Yayasan Kebudayaan Sulawesi Selatan.

Daeng Patunru, Abadurrazak. (1993). Sejarah Gowa. Ujungpandang: Yayasan Kebudayaan Sulawesi Selatan.

Daeng Patunru, Abdurrazak. (2004). Bingkisan Patunru: Sejarah Lokal Sulawesi Selatan. Makassar: Pusat Kajian Indonesia Timur bekerjasama dengan Lembaga Penerbitan UNHAS [Universitas Hasanuddin].

Druce, Stephen C. (2009). The Lands West of the Lakes: A History of the Ajatappareng Kingdoms of South Sulawesi, 1200 to 1600 CE. Leiden: KITLV Press.

Gising, Basrah. (2002). Sejarah Kerajaan Tanete. Makassar: Sama Jaya.

Harvey, Barbara S. (1989). Pemberontakan Kahar Muzakkar: Dari Tradisi ke DI/TII. Jakarta: Grafiti, Translation.

Kartohadikoesoemo, Soetardjo. (1984). Desa. Jakarta: Balai Pustaka.

Kila, Syahrir. (1995). “Mitologi tentang Asal-Usul Ajarang Sawitto” in Bosara, Nomor 2 & 3, Tahun II. Ujungpdang: Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional.

Kila, Syahrir. (1998). “Sejarah Berdirinya Kerajaan Sawitto” in Bosara, Nomor 12, Tahun V. Ujungpdang: Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional.

“Lontaraq Addituang Sidenreng”. Unpublished Local Manuscript in Makassar, South Sulawesi, Indonesia.

“Lontaraq Ade’-ade’na Sawitto”. Unpublished Local Manuscript in Makassar, South Sulawesi, Indonesia.

“Lontaraq Akkarungeng Alitta”. Unpublished Local Manuscript in Makassar, South Sulawesi, Indonesia.

“Lontaraq Akkarungeng Bone”. Unpublished Local Manuscript in Makassar, South Sulawesi, Indonesia.

“Lontaraq Akkarungeng Sawitto”. Unpublished Local Manuscript in Makassar, South Sulawesi, Indonesia.

“Lontaraq Akkarungeng Suppa”. Unpublished Local Manuscript in Makassar, South Sulawesi, Indonesia.

“Lontaraq Attoriolong”. Unpublished Local Manuscript in Makassar, South Sulawesi, Indonesia.

“Lontaraq Bicaranna Mula Timpaengngi Sidenreng Najaji Engka Wanua ri Sidenreng”. Unpublished Local Manuscript in Makassar, South Sulawesi, Indonesia.

Mappasanda, H.A.M. (1992). Massenrempulu Menurut Catatan D.F. van Braam Morris. Ujungpandang: Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional.

Mattulada. (1982). “Kebudayaan Bugis-Makassar” in Koentjaraningrat [ed]. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Jambatan.

Mattulada. (1995). Latoa: Suatu Lukisan Analitis terhadap Antropologi Politik Orang Bugis. Ujungpandang: Lembaga Penerbitan UNHAS [Universitas Hasanuddin].

Mattulada. (2011). Menyusuri Jejak Kehadiran Makassar dalam Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Moenta, Andi Pangerang et al. (2003). “Sejarah Lahirnya Kabupaten Pinrang” in Hasil Seminar dan Simposium Sejarah Lahirnya Kabupaten Pinrang. Pinrang: Pemkab [Pemerintah Kabupaten] Pinrang.

Mukhlis. (1971). “Struktur Birokrasi Kerajaan Gowa: Jaman Pemerintahan Sultan Hasanuddin (1653-1669)”. Unpublished Sarjana Thesis. Yogyakarta: UGM [Universitas Gadjah Mada].

Mukhlis [ed]. (1986). Dinamika Bugis-Makassar. Ujungpadang: Diterbitkan untuk Pusat Latihan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial.

Pabitjara, Burhanuddin. (2006). “Persekutuan Limae Ajatappareng Abad XVI”. Unpublished Magister Thesis. Makassar: PPs UNM [Program Pascasarjana, Universitas Negeri Makassar].

Pelras, Christian. (2006). Manusia Bugis. Jakarta: Forum Jakarta-Paris EFEO, Translation.

Rasyid, Darwas. (1985). Sejarah Kabupaten Daerah Tk. II Pinrang. Ujungpandang: Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional.

van Braam Morris, D.F. (1893a). “Nota van Toelichting op het Contract Gesloten Met het Landschap Soeppa (Adjatapparang) op den 18 Juli 1890” in TBG, Jilid XXXVI.

van Braam Morris, D.F. (1893b). “Nota van Toelichting op het Contract Gesloten Met het Landschap Aletta (Adjatapparang) op den 20 Juli 1890” in TBG, Jilid XXXVI.

van Braam Morris, D.F. (1893c). “Nota van Toelichting op het Contract Gesloten Met het Landschap Sawitto (Adjatapparang) op den 30 October 1890” in TBG, Jilid XXXVI.

Zainal Abidin, Andi. (1985). Wajo Abad XV-XVI: Suatu Penggalian Sejarah Terpendam Sulawesi Selatan dari Lontara. Bandung: Penerbit Alumni.




DOI: https://doi.org/10.2121/susurgalur.v3i1.91

DOI (PDF): https://doi.org/10.2121/susurgalur.v3i1.91.g91

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
SUSURGALUR: Jurnal Kajian Sejarah & Pendidikan Sejarah. This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

View My Stats