Dari Deklarasi Djuanda ke Wawasan Nusantara: Peranan Mochtar Kusumaatmadja dalam Mencapai Kedaulatan Wilayah Laut Indonesia, 1957-1982

Nida Nurhidayati

Abstract


IKHTISAR: Artikel ini – dengan menggunakan metode hitoris – mengkaji tentang peranan Mochtar Kusumaatmadja dalam bidang kedaulatan maritime di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagai seorang akademisi dan negarawan, Mochtar Kusumaatmadja banyak berkontribusi dalam usaha mencapai kedaulatan wilayah laut Indonesia. Gagasan Mochtar Kusumaatmadja mengenai kedaulatan wilayah laut Indonesia, pertama kali dituangkan secara resmi dalam Deklarasi Djuanda tahun 1957 dan dikembangkan menjadi konsepsi Wawasan Nusantara pada masa Orde Baru, 1966-1998. Mochtar Kusumaatmadja ikut memperjuangkan konsepsi Wawasan Nusantara dalam berbagai perjanjian, baik yang bersifat bilateral maupun triteral, serta dalam Konferensi Hukum Laut Internasional PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa). Keberhasilan Mochtar Kusumaatmadja dalam memperjuangkan konsep Wawasan Nusantara baru ia capai pada Konferensi Hukum Laut Internasional III tahun 1982, ketika Mochtar Kusumaatmadja menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, sekaligus menjadi Ketua Delegasi Indonesia dalam konferensi tersebut.

KATA KUNCI: Mochtar Kusumaatmadja; Diplomasi; Konsep Wawasan Nusantara; Konferensi Hukum Laut Internasional. 

ABSTRACT: From the Djuanda Declaration to Archipelago Vision: The Role of Mochtar Kusumaatmadja in Achieving the Indonesia Sea Region Sovereignty, 1957-1982”. This article – using the historical method – discussed the role of Mochtar Kusumaatmadja in maritime sovereignty in Indonesia. The research findings showed that as a scholar and statesman, Mochtar Kusumaatmadja many contributed in achieving the Indonesia sea sovereignty. Mochtar Kusumaatmadja’s ideas that talk about the sovereignty of Indonesia sea region is officially included in Djuanda Declaration of 1957 and developed to be a the Archipelago Vision in the time of New Order, 1966-1998. Mochtar Kusumaatmadja joins in struggling the Archipelago Vision in several agreements bilateral and trilateral as well as UNCLOS (United Nations Convention on the Law of the Sea). The success of Mochtar Kusumaatmadja in struggling the concept of Archipelagos Vision is finally achieved in an UNCLOS III of 1982, when he becomes a Minister of Foreign Affairs and also a Leader of Indonesia Delegation in that conference.

KEY WORD: Mochtar Kusumaatmadja; Diplomatic; Archipelago Vision; International Law of the Sea Conference.

Mengenai Penulis: Nida Nurhidayati, S.Pd. adalah Alumni Mahasiswa Departemen Pendidikan Sejarah FPIPS UPI (Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia), Jalan Dr. Setiabudhi No.229 Bandung 40154, Jawa Barat, Indonesia, lulus tahun 2016. Untuk kepentingan akademik, Penulis dapat dihubungi dengan alamat e-mail: nida_nurhidayati@ymail.com

Cara Mengutip: Nurhidayati, Nida. (2021). “Dari Deklarasi Djuanda ke Wawasan Nusantara: Peranan Mochtar Kusumaatmadja dalam Mencapai Kedaulatan Wilayah Laut Indonesia, 1957-1982” dalam SUSURGALUR: Jurnal Kajian Sejarah & Pendidikan Sejarah, Volume 9(1), Maret, hlm.37-54. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press dan UBD Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, ISSN 2302-5808 (print) and ISSN 2684-7388 (online).

Riwayat Artikel: Diterima (28 Januari 2021); Direvisi (21 Februari 2021); and Diterbitkan (30 Maret 2021).


Keywords


Mochtar Kusumaatmadja; Diplomasi; Konsep Wawasan Nusantara; Konferensi Hukum Laut Internasional

Full Text:

PDF

References


Adisasmita, Raharjo. (2006). Pembangunan Kelautan dan Kewilayahan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Aning, F. (2006). 100 Tokoh yang Mengubah Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Narasi.

Balitbang Deplu RI [Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Luar Negeri Republik Indonesia]. (t.th.). Perjuangan Indonesia di Bidang Hukum Laut. Jakarta: Balitbang Deplu RI.

Berita “Menlu Mochtar: Konvensi Hukum Laut merupakan Prestasi Besar” dalam surat kabar ANTARA. Jakarta: 7 Desember 1982, hlm.A-9.

Dam, S. (1991). “Budaya Diplomasi dalam Perjuangan Wawasan Nusantara: Pengakuan Deklarasi Djuanda” dalam M. Alfian & N. Sjamsuddin [eds]. Profil Budaya Politik Indonesia. Jakarta: Pustaka Grafiti Utama.

Danuredjo, S. (1971). Hukum Internasional Laut Indonesia. Djakarta: Bhatara.

Danusaputro, M. (1982). Wawasan Nusantara dalam Implementasi dan Implikasi Hukumnya, Buku II. Bandung: Alumni.

Danusaputro, M. (1983). Wawasan Nusantara dalam Pendidikan dan Kebudayaan, Buku III. Bandung: Alumni.

Danusaputro, M. (1985). Wawasan Nusantara dalam Ilmu, Politik, dan Hukum, Buku I. Bandung: Penerbit Alumni.

Djalal, Hasyim. (1979). Perjuangan Indonesia di Bidang Hukum Laut. Bandung: Penerbit Binacipta.

Djalal, Hasyim. (1988). “Tindakan-tindakan Lanjutan sebagai Akibat dari Ratifikasi Hukum Laut oleh Indonesia”. Karya Ilmiah Tidak Diterbitkan. Surabaya: Balitbang Deplu RI [Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Luar Negeri Republik Indonesia].

Djalal, Hasyim. (1999). “Kenang-kenangan untuk Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, S.H., L.L.M.” dalam Mieke Komar et al. [eds]. Mochtar Kusumaatmadja: Pendidik dan Negarawan (Kumpulann Karya Tulis Menghormati 70 Tahun Prof. Mochtar Kusumaatmadja, S.H., L.L.M). Bandung: Alumni.

Ernawati. (2019). “Implementasi Deklarasi Djuanda dalam Perbatasan Perairan Lautan Indonesia” dalam Prosiding Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu. Tersedia secara online juga di: https://media.neliti.com/media/publications/171776-ID-implementasi-deklarasi-djuanda-dalam-per.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 9 Oktober 2020].

Gayatri, Sri lndera et al. (2009). “Mochtar Kusumaatmadja” dalam Sejarah Pemikiran Indonesia Ill (Lanjutan), 1967-1998. Jakarta: Direktorat Nilai Sejarah, Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, hlm.272-275. Tersedia secara online juga di: https://core.ac.uk/download/pdf/227159161.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 2 Oktober 2020].

Ghafir, Anbiyani. (2018). “Perjuangan Diplomasi Indonesia dalam Bidang Kelautan, 1957-1982”. Skripsi Sarjana Tidak Diterbitkan. Jakarta: Program Studi Pendidikan Sejarah FIS UNJ [Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta]. Tersedia secara online juga di: http://repository.unj.ac.id/152/1/SKRIPSI%20ANBIYANI%20GHAFIR_4415131179.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 2 Oktober 2020].

Gottschalk, L. (2008). Mengerti Sejarah. Jakarta: Penerbit UI [Universitas Indonesia] Press, terjemahan Nugroho Notosusanto, edisi revisi.

Hamid, A.R. (2013). Sejarah Maritim Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Harvey, Barbara S. (1984). PERMESTA: Pemberontakan Setengah Hati. Jakarta Pusat: PT Grafiti Pers, Terjemahan.

Ismaun. (2005). Pengantar Belajar Sejarah sebagai Ilmu dan Wahana Pendidikan. Bandung: Historia Utama Press.

Kartodirdjo, Sartono. (1992). Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Komar, Mieke et al. [eds]. (1999). Mochtar Kusumaatmadja, Pendidik, dan Negarawan: Kumpulann Karya Tulis Menghormati 70 Tahun Prof. Mochtar Kusumaatmadja, S.H.L.L.M. Bandung: Penerbit Alumni.

Kuntowijoyo. (2009). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Kusumaatmadja, Mochtar. (1962). Masalah Lebar Laut Territorial pada Konperensi Hukum Laut Djenewa (1958-1960). Bandung: PT Penerbitan Universitas.

Kusumaatmadja, Mochtar. (1978). Bunga Rampai Hukum Laut. Bandung: Bina Cipta.

Kusumaatmadja, Mochtar. (1979). “Kata Pengantar” dalam H. Djalal. Perjuangan Indonesia di Bidang Hukum Laut. Bandung: Binacipta.

Kusumaatmadja, Mochtar. (1982). Pengantar Hukum Internasional. Bandung: Bina Cipta.

Kusumaatmadja, Mochtar. (2001). “Bersahaja, Sholeh, Tenang, dan Cerdas” dalam A. Djamin [ed]. Ir. H. Djuanda: Negarawan, Administrator, dan Teknokrat Utama. Jakarta: Kompas.

Kusumaatmadja, Mochtar. (2003). Konsepsi Hukum Negara Nusantara pada Konferensi Hukum Laut III. Bandung: Alumni.

Kusumaatmadja, Mochtar. (2009). “Penuh Perhatian terhadap Laut” dalam G. Dwipayana & N. Sjamsuddin [eds]. Diantara para Sahabat: 70 Tahun Pak Harto. Jakarta: PT Citra Kharisma Bunda.

Lapian, A.B. (2009). Orang Laut, Bajak Laut, Raja Laut: Sejarah Kawasan Laut Sulawesi Abad XIX. Jakarta: Komunitas Bambu.

Leirissa, R.Z. (1991). PRRI – PERMESTA: Strategi Membangun Indonesia Tanpa Komunis. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Lemhannas RI [Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia]. (1995). Wawasan Nusantara. Jakarta: Balai Pustaka.

Limbong, B. (2015). Poros Maritim. Jakarta: Pustaka Margaretha.

Mahodim, Gabriella. (2009). “Kelautan dalam Bibliografi”. Skripsi Sarjana Tidak Diterbitkan. Jakarta: UI (Universitas Indonesia).

Malik, Adam. (1978). Mengabdi Republik. Jakarta: Gunung Agung.

Mulyadi, Lilik. (2019). “Teori Hukum Pembangunan Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, S.H., L.L.M.”. Makalah Ilmiah Tidak Diterbitkan. Bandung: FH UNPAD [Fakultas Hukum, Universitas Padjadjaran]. Tersedia secara online juga di: https://badilum.mahkamahagung.go.id/upload_file/img/article/doc/kajian_deskriptif_analitis_teori_hukum_pembangunan.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 2 Oktober 2020].

Nurhidayati, Nida. (2016). “Dari Deklarasi Djuanda ke Wawasan Nusantara: Peranan Mochtar Kusumaatmadja dalam Mencapai Kedaulatan Wilayah Laut Indonesia, 1957-1982”. Skripsi Sarjana Tidak Diterbitkan. Bandung: Departemen Pendidikan Sejarah FPIPS UPI [Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia]. Tersedia secara online juga di: http://repository.upi.edu/24035/4/S_SEJ_1201972_Chapter1.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 9 Oktober 2020].

Pandoyo, Toto. (1994). Wawasan Nusantara dan Implementasinya dalam UUD 1945 serta Pembangunan Nasional. Jakarta: Rineka Cipta.

Pane, N. (2015). Rekam Jejak Kebangsaan Mochtar Kusuma-atmadja. Jakarta: Penerbit Kompas.

Peta 1: “Wilayah Kedaulatan Indonesia Sebelum Dikeluarkannya Deklarasi Djuanda 1957”. Tersedia secara online di: http://miracle-biebs.blogspot.com/2012/05/tzmko-1939-dan-deklarasi-djuanda1957.html [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 09 Oktober 2015].

Peta 2: “Wilayah Kedaulatan Indonesia Setelah Dikeluarkannya Deklarasi Djuanda 1957”. Tersedia secara online di: http://miracle-biebs.blogspot.com/2012/05/tzmko-1939-dan-deklarasi-djuanda-1957.html [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 09 Oktober 2015].

Projodikoro, W. (1960). Hukum Laut bagi Indonesia. Bandung: Sumur Bandung.

Sjamsuddin, Helius. (2012). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Sodik. (2011). Hukum Laut Internasional dan Pengaturannya di Indonesia. Bandung: Rafika Aditama.

Sulistyo, Eko. (2018). “Deklarasi Djuanda dan Visi Mochtar Kusumaatmadja” dalam BERITA SATU, pada 13 Desember. Tersedia secara online juga di: https://www.beritasatu.com/opini/6221/deklarasi-djuanda-dan-visi-mochtar-kusumaatmadja [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 2 Oktober 2020].

Sulistiyono, Singgih Tri. (2009). “Konsep Batas Wilayah Negara di Nusantara: Kajian Historis”. Tersedia secara online di: http://eprints.undip.ac.id/3258/2/13_artikel_pak_Singgih.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 2 Oktober 2020].

Usman, U. (1981). “Perjuangan Indonesia untuk Prinsip Nusantara” dalam Lemhannas RI [Lembaga Pertahanan Nasional Republik Indonesia] [ed]. Bunga Rampai Wawasan Nusantara. Jakarta: Penerbit Lemhannas RI.

Wahyono et al. (1983). Konvensi PBB tentang Hukum Laut: Sebuah Tinjauan. Jakarta: Penerbit Surya Indah.

Zed, Mestika. (2008). Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Penerbit YOI [Yayasan Obor Indonesia].

Zuhdi, Susanto. (2014). Nasionalisme, Laut, dan Sejarah. Depok: Komunitas Bambu.




DOI: https://doi.org/10.2121/susurgalur.v9i1.1429

DOI (PDF): https://doi.org/10.2121/susurgalur.v9i1.1429.g1215

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
SUSURGALUR: Jurnal Kajian Sejarah & Pendidikan Sejarah. This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

View My Stats