Kedudukan dan Peranan Politik Harmoko pada Masa Orde Baru, 1983-1999: Dari Menteri Penerangan hingga Ketua Parlemen di Indonesia

Gina Siti Rahmah, Andi Suwirta, Moch Eryk Kamsori

Abstract


IKHTISAR: Artikel ini – dengan menggunakan pendekatan kualitatif, metode sejarah, dan tinjauan pustaka – mengkaji tentang karier Harmoko dalam bidang politik. Harmoko memulai kariernya sebagai wartawan di surat kabar “Merdeka” dan memimpin surat kabar “Pos Kota” di Jakarta. Ketika sebagai Menteri Penerangan, Harmoko mengeluarkan kebijakan SIUPP (Surat Izin Usaha dan Penerbitan Pers); dan dianggap membelenggu kebebasan pers di Indonesia. Harmoko mampu melakukan komunikasi politik yang khas untuk mendukung program-program pembangunan Orde Baru. Ketika menjadi Ketua Umum GOLKAR (Golongan Karya), Harmoko berhasil memenangkan kekuatan politik itu dalam PEMILU (Pemilihan Umum) tahun 1997. Sebagai Ketua MPR/DPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat/Dewan Perwakilan Rakyat), Harmoko pada mulanya menetapkah kembali Soeharto sebagai Presiden Indonesia. Namun, akibat tekanan dari gerakan Reformasi 1998, Harmoko pula yang meminta agar Soeharto turun dari jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia.

KATA KUNCI: Harmoko; Pers Bebas dan Bertanggungjawab; Komunikasi Politik; Pemianan Politik. 

ABSTRACT: “Position and Political Role of Harmoko during the New Order, 1983-1999: From the Minister of Information to the Chair of Parliament in Indonesia”. This article – using a qualitative approach, historical method, and literature review – examines Harmoko's career in politics. Harmoko started his career as a journalist for the newspaper of “Merdeka” (Freedom) and led the newspaper of “Pos Kota” (City Post) in Jakarta. When as Minister of Information, Harmoko was issuing a policy of SIUPP (Business License and Press Issuance); and was considered to be shackling press freedom in Indonesia. Harmoko made distinctive political communications to support the New Order development programs. When he became the Chairman of GOLKAR (Functional Group), Harmoko succeed to win this political force in the 1997 General Election. As Chairman of the MPR/DPR (People's Consultative Assembly/People's Representative Council), Harmoko initially re-appointed Suharto as President of Indonesia. However, due to pressure from the Reform movement in 1998, Harmoko also asked Soeharto to step down from his position as President of the Republic of Indonesia.

KEY WORD: Harmoko; Free and Responsible Press; Political Communication; Political Game.

    

About the Authors: Gina Siti Rahmah, M.Pd. adalah Alumni Departemen Pendidikan Sejarah FPIPS UPI (Fakultas Ilmu Pendidikan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia), Jalan Dr. Setiabudhi No.229 Bandung 40154; dan sekarang bekerja sebagai Guru Sejarah di SMAN (Sekolah Menengah Atas Negeri) 5 Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesa. Andi Suwirta, M.Hum. dan Moch Eryk Kamsori, S.Pd. adalah Dosen di Departemen Pendidikan Sejarah FPIPS UPI di Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Alamat emel: ginasitirahmah91@gmail.com dan atriwusidna@gmail.com

Suggested Citation: Rahmah, Gina Siti, Andi Suwirta & Moch Eryk Kamsori. (2020). “Kedudukan dan Peranan Politik Harmoko pada Masa Orde Baru, 1983-1999: Dari Menteri Penerangan hingga Ketua Parlemen di Indonesia” in SUSURGALUR: Jurnal Kajian Sejarah & Pendidikan Sejarah, Volume 8(2), September, pp.137-158. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press and UBD Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, ISSN 2302-5808 (print) and ISSN 2684-7388 (online).

Article Timeline: Accepted (July 17, 2020); Revised (August 17, 2020); and Published (September 30, 2020).


Keywords


Harmoko; Pers Bebas dan Bertanggungjawab; Komunikasi Politik; Pemianan Politik

Full Text:

PDF

References


Abdullah, Taufik. (2003). Krisis Masa Kini dan Orde Baru. Jakarta: Penerbit YOI [Yayasan Obor Indonesia].

Abdulsalam, Husein. (2017). “Harmoko, Orang Sipil Pertama yang Jadi Ketua Umum Golkar” dalam TIRTO.ID, pada 16 Desember. Tersedia secara online juga di: https://tirto.id/harmoko-orang-sipil-pertama-yang-jadi-ketua-umum-golkar-cBPq [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 1 Oktober 2019].

Adinaya, G.B. (2018). “Patahnya Palu Sidang dan Firasat Harmoko mengenai Kejatuhan Soeharto” dalam National Geographic Indonesia, pada 21 Mei. Tersedia secara online juga di: https://nationalgeographic.grid.id/read/13706428/patahnya-palu-sidang-dan-firasat-harmoko-mengenai-kejatuhan-soeharto [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 24 Oktober 2019].

Administrator. (2003). “Harmoko” dalam majalah TEMPO. Jakarta: 12 Januari. Tersedia secara online juga di: https://majalah.tempo.co/read/investigasi/84130/harmoko [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 1 Oktober 2019].

Ali, Fachri & Kholid Novianto. (1997). Politik Komunikasi Harmoko: Dari Rakyat ke Panggung Politik. Jakarta: Intermassa.

Aprilliani, Fitria. (2015). “Evidensi Monumen Harmoko” dalam KOMPASIANA: Beyond Blogging, pada 24 Juni. Tersedia secara online juga di: https://www.kompasiana.com/fitriapril/5518b108a333117607b665a4/evidensi-monumen-harmoko [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 5 Oktober 2019].

Aswicahyono, Haryo & David Christian. (2017). “Perjalanan Reformasi Ekonomi Indonesia, 1997-2016” dalam Economics Working Paper, No.02. Tersedia secara online juga di: https://www.csis.or.id/uploaded_file/publications/perjalanan_reformasi_ekonomi_indonesia_1997-2016.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 24 Oktober 2019].

Azwar. (2009). Politik Komunikasi GOLKAR di Tiga Era. Jakarta: Penerbit Grasindo.

Baehaqi, Imam [ed]. (1998). Soeharto Lengser: Perspektif Luar Negeri. Yogyakarta: Penerbit LKiS, Terjemahan.

Batubara, Sabam Leo. (2009). Indonesia Bergulat dalam Paradoks. Jakarta: Dewan Pers. Tersedia secara online juga di: https://dewanpers.or.id/assets/ebook/buku/256-200 [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 9 Oktober 2019].

Blustein, Paul. (2001). The Chastening: Inside the Crisis that Rocked the Global Financial System and Humbled the IMF. USA [United States of America]: Public Affairs.

Busye, M. (1997). GOLKAR dan Harmoko: Man of the Year. Jakarta: Pustaka Kartini.

Busye, M. & Rujito. (1989). 50 Tahun Harmoko, Menatap dengan Mata dan Hati Rakyat: Sebuah Biografi Sepintas Kilas. Jakarta: Pustaka Kartini.

Creswell, J.W. (2008). Educational Research: Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitative Research. London and New York: Sage Publications.

Djamily, B. (1985). Harmoko: Menteri Penerangan Republik Indonesia, Anak Rakyat Insan yang Arif. Kuala Lumpur: Pustaka Budiman.

Fadillah, Ramadhian. (2013). “Kisah Brutus dan Harmoko: Penyanjung yang Jatuhkan Soeharto” dalam MERDEKA.COM, pada 18 Mei. Tersedia secara online juga di: https://www.merdeka.com/peristiwa/kisah-brutus-dan-harmoko-penyanjung-yang-jatuhkan-soeharto.html [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 28 Oktober 2019].

Febriyanti, Devi. (2016). “Signifikansi Surat Kabar Kompas dalam Pemberitaan Peristiwa Reformasi 98” dalam AVATARA: e-Journal Pendidikan Sejarah, Vol.4, No.3 [Oktober], hlm.1156-1170. Tersedia secara online juga di: https://core.ac.uk/download/pdf/230695953.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 5 Oktober 2019].

Firdausi, F.A. (2019). “Sejarah Pemilu 1997: Usaha Gagal Melanggengkan Kuasa Soeharto” dalam TIRTO.ID, pada 24 April. Tersedia secara online juga di: https://tirto.id/sejarah-pemilu-1997-usaha-gagal-melanggengkan-kuasa-soeharto-dmZE [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 2 Maret 2020].

Gayatri, Sri Indera et al. (2009). “Harmoko” dalam Kasiyanto [ed]. Sejarah Pemikiran Indonesia, Tahun 1967-1998. Jakarta: Direktorat Nilai Sejarah, Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, hlm.166-171.

Gottschalk, L. (2008). Mengerti Sejarah. Jakarta: Penerbit UI [Universitas Indonesia] Press, terjemahan Nugroho Notosusanto.

Harahap, Siti Romida. (2013). “Deteksi Dini Krisis Nilai Tukar Indonesia: Identifikasi Periode Krisis, Tahun 1995-2011” dalam EDAJ: Economics Development Analysis Journal, Volume 2(4), hlm.138-328.

Haris, Syamsuddin. (1998). Menggugat Politik Orde Baru. Jakarta: Penerbit Grafiti Pers.

Haritajaya, O.B. (2017). “Pembredelan Pers di Masa Orde Baru, 1966-1998”. Skripsi Sarjana Tidak Diterbitkan. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Sejarah, Jurusan Pendidikan IPS [Ilmu Pengetahuan Sosial], FKIP USD [Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma]. Tersedia secara online juga di: http://repository.usd.ac.id/9908/2/121314020_full.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 9 Oktober 2019].

Harmoko. (1985). Komunikasi Sambung Rasa. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Harmoko. (1992). Information Strategi in the Era of Globalization. Jakarta: Perum Percetakan Negara RI [Repubblik Indonesia].

Harmoko. (2009). Nasihat Harmoko untuk Anak-anak dan Cucu-cucu. Jakarta: Yayasan Karya Pena Indonesia.

Hill, David T. (2011). Pers di Masa Orde Baru. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, Terjemahan.

Hutagalung. (2013). “Dinamika Sistem Pers di Indonesia”. Tersedia secara online di: www.ejounal.undip.ac.id/indexpjp/interaksi/download/6588/5421 [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 20 Mei 2019].

Imawan, Riswandha. (1997). Membedah Politik Orde Baru. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Irianto, Agus Maladi. (2014). Media dan Kekuasaan: Antropologi Membaca Dunia Kontemporer. Jakarta: Penerbit Gigih Pustaka Mandiri. Tersedia secara online juga di: http://eprints.undip.ac.id/42967/1/Buku_media_dan_kekuasaan.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 5 Oktober 2019].

Ismaun. (2005). Pengantar Belajar Sejarah sebagai Ilmu dan Wahana Pendidikan. Bandung: Historia Utama Press.

Isnaeni, Hendri F. (2013). “Aneka (Tak) Ria Safari: PKS Punya Safari Sakwah, GOLKAR Punya Safari Ramadan” dalam HISTORIA: Masa Lampau Selalu Aktual, pada 22 Mei. Tersedia secara online juga di: https://historia.id/politik/articles/aneka-tak-ria-safari-vxxxv/page/1 [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 17 Oktober 2019].

Kartodirdjo, Sartono. (2018). Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak, edisi revisi.

Kuntowijoyo. (2008). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kusaeni, Akhmad. (2008). “Steve Hanke Mengenang Jatuhnya Rupiah dan Soeharto” dalam ANTARANEWS.COM, pada 27 Maret. Tersedia secara online juga di: https://www.antaranews.com/berita/97705/steve-hanke-mengenang-jatuhnya-rupiah-dan-soeharto [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 9 Oktober 2019].

Liddle, R. William. (1994). Pemilu-pemilu Orde Baru: Pasang-Surut Kekuasaan Politik. Jakarta: Penerbit LP3ES, Terjemahan.

Lopez, A. (1997). Bung Harmoko Membawa Misi Wong Cilik. Jakarta: Yayasan Karya Pena Indonesia.

Makka, A.M. (2008). Sidang Kabinet Terakhir Orde Baru. Jakarta: Penerbit Republika.

Manan, Abdul et al. (2014). Semangat Sirnagalih: 20 Tahun Aliansi Jurnalis Independen. Jakarta: Penerbit AJI [Aliansi Jurnalis Independen]. Tersedia secara online juga di: https://medan.aji.or.id/wp-content/uploads/2016/06/SEMANGAT-SIRNAGALIH.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 9 Oktober 2019].

Matanasi, Petrik. (2020). “Agar Namanya ‘Harum’, Soeharto juga Punya Barisan Buzzer” dalam TIRTO.ID, pada 20 Maret. Tersedia secara online juga di: https://tirto.id/agar-namanya-harum-soeharto-juga-punya-barisan-buzzer-eGev [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 20 Mei 2020].

Mohamad, Goenawan. (2015). Detik-detik Paling Menengangkan: Rangkaian Peristiwa Mencekam Menjelang Kejatuhan Soekarno dan Soeharto. Yogyakarta: Penerbit Palapa.

Nasution, Khoiruddin. (2017). “Berpikir Rasional-Ilmiah dan Pendekatan Interdisipliner dan Multidisipliner dalam Studi Hukum Keluarga Islam” dalam AL-AHWAL, Vol.10, No.1 [Juni], hlm.13-22.

Nugraha, Pepih. (2015). “Catatan tentang Harmoko (5): ‘Common Enemy’ tapi Sumber Inspirasi” dalam KOMPASIANA: Beyond Blogging, pada 26 Juni. Tersedia secara online juga di: https://www.kompasiana.com/pepihnugraha/54fd2992a33311111d50faa4/catatan-tentang-harmoko-5-common-enemy-tapi-sumber-inspirasi [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 5 Oktober 2019].

Perkasa, Surya. (2015). “Dari Konflik Ambon hingga Pengusiran Ahmadiyah” dalam MEDCOM.ID, pada 28 Desember. Tersedia secara online juga di: https://www.medcom.id/telusur/medcom-files/aNr40DEk-dari-konflik-ambon-hingga-pengusiran-ahmadiyah [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 24 Oktober 2019].

Prasetyo, Ferby Adi. (2019). “Harmoko” dalam Tribun News, pada 10 Oktober. Tersedia secara online juga di: https://www.tribunnewswiki.com/2019/10/10/harrmoko [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 2 Maret 2020].

Raditya, Iswara N. (2010). “Harmoko: ‘Menurut Petunjuk Bapak Presiden …’” dalam KALAWARA, pada 23 Februari. Tersedia secara online juga di: https://dejavaraditya.wordpress.com/2010/02/23/harmoko-%E2%80%9Cmenurut-petunjuk-bapak-presiden [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 9 Oktober 2019].

Rahmah, Gina Siti, Andi Suwirta & Moch Eryk Kamsori. (2016). “Kiprah Politik Harmoko pada Masa Orde Baru melalui Analisis Biografi (1983-1999)” dalam FACTUM, Vol.5, No.2 [Oktober], hlm.201-219. Tersedia secara online juga di: http://jurnal.upi.edu/file/GINA_SITI_RAHMAH,_S_MEK.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 1 Oktober 2019].

Rajab, Budi. (2004). “Negara Orde Baru: Berdiri di Atas Sistem Ekonomi dan Politik yang Rapuh” dalam Jurnal Sosiohumaniora, Vol.6, No.3 [November], hlm.182-202.

Reeve, David. (2013). Golkar: Sejarah yang Hilang, Akar Pemikiran dan Dinamika. Depok, Jawa Barat: Komunitas Bambu, Terjemahan.

Renhoard, John Musa. (2019). “Politik Identitas Era Orde Baru di Indonesia Memasuki Era Reformasi” dalam SOCIETAS DEI, Vol.06, No.1 [April], hlm.115-131. Tersedia secara online juga di: https://www.researchgate.net/publication/333711922_Politik_Identitas_Era_Orde_Baru_di_Indonesia_Memasuki_Era_Reformasi/fulltext [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 2 Maret 2020].

Rizal, Jawahir Gustav. (2020). “Hari ini dalam Sejarah: Harmoko Minta Soeharto Mundur dan Mahasiswa Duduki Parlemen” dalam KOMPAS.COM, pada 18 Mei. Tersedia secara online juga di: https://www.kompas.com/tren/read/2020/05/18/121010665/hari-ini-dalam-sejarah-harmoko-minta-soeharto-mundur-dan-mahasiswa-duduki?page=all [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 1 Juni 2020].

Rizkiansyah, Beggy. (2019). “B.J. Habibie dan Kontribusi ICMI di Masa Orde Baru” dalam KIBLAT: Berita, Visi, Investigasi, pada 15 September. Tersedia secara online juga di: https://www.kiblat.net/2019/09/15/bj-habibie-dan-kontribusi-icmi-di-masa-orde-baru [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 2 Maret 2020].

Rohman. (2018). “Peran ICMI dalam Pemberdayaan Masyarakat”. Tersedia secara online di: https://media.neliti.com/media/publications/282540-peran-icmi-dalam-pemberdayaan-masyarakat-f39cf99b.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 17 Oktober 2019].

Rusliani, Hansen. (2018). “Ekonomi Syari’ah Solusi dalam Menghadapi Krisis Moneter (Perbandingan Malaysia – Indonesia)” dalam AL-AMWAL, Vol.10, No.2, hlm.199-214.

Salamah, Lilik. (2001). “Lingkaran Krisis Ekonomi Indonesia” dalam Masyarakat, Kebudayaan, dan Politik, Th.XIV, No.2 [April], hlm.65-76. Tersedia secara online juga di: http://www.journal.unair.ac.id/filerPDF/06-lilik.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 24 Oktober 2019].

Saputra, Angga Apip Wahyu. (2012). “Peranan Mahasiswa Yogyakarta dalam Perjuangan Reformasi di Indonesia (1998)”. Skripsi Sarjana Tidak Diterbitkan. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Sejarah FIS UNY [Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta]. Tersedia secara online juga di: https://eprints.uny.ac.id/21766/2/Angga%20Apip%20WS.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 24 Oktober 2019].

Schwarz, Adam. (1999). A Nation in Waiting: Indonesia's Search for Stability. Australia: Allen & Unwin, 2nd edition.

Sekjen DPR RI [Sekretariat Jenderal Dewan Perwakulan Rakyat Republik Indonesia]. (1999). Profil Ketua-ketua DPR RI: Sejak Tahun 1945 sampai dengan Agustus 1999. Jakarta: Sekjen DPR RI.

Siddiq, Mohammad. (2019). “Profesionalisme Militer pada Pemerintahan Soeharto dan Abdurrahman Wahid: Kajian Perbandingan Sosial-Historis” dalam MADANI: Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan, Vol.11, No.1 [Februari], hlm.21-33.

Simanjuntak, P.N.H. (2003). Kabinet-kabinet Republik Indonesia: Dari Awal Kemerdekaan sampai Reformasi. Jakarta: Penerbit Djambatan.

Sitepu, V. (2015). “Rezim Soeharto: Kebebasan Pers Gelang Karet” dalam KOMPASIANA: Beyond Blogging, pada 26 Juni. Tersedia secara online juga di: https://www.kompasiana.com/vinsensius_sitepu/5500617fa33311e572510ae3/rezim-soeharto-kebebasan-pers-gelang-karet [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 9 Oktober 2019].

Sjamsuddin, Helius. (2016). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Sudrajat. (2019). “Bambang Soesatyo dan Jejak Harmoko di Golkar” dalam Detik News, pada 6 Juli. Tersedia secara online juga di: https://news.detik.com/berita/d-4613385/bambang-soesatyo-dan-jejak-harmoko-di-golkar [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 2 Maret 2020].

Suhendra. (2017). “Ketika Indonesia Bertekuk Lutut kepada IMF” dalam TIRTO.ID, pada 31 Oktober. Tersedia secara online juga di: https://tirto.id/ketika-indonesia-bertekuk-lutut-kepada-imf-czic [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 24 Oktober 2019].

Suparno, Basuki Agus. (2012). Reformasi dan Jatuhnya Soeharto. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Suwirta, Andi. (2007). “Krisis Moneter, Gejolak Politik, dan Perlunya Reformasi Pendidikan di Indonesia” dalam Abdul Razaq Ahmad & Andi Suwirta. Sejarah dan Pendidikan Sejarah: Perspektif Malaysia dan Indonesia. Bandung: Historia Utama Press.

Syam, Firdaus. (2008). Berhentinya Soeharto: Fakta dan Kesaksian Harmoko. Jakarta: Gria Media Prima.

Tangkilisan, Yuda B. (2015). “Indonesia Mulia: Visi Dokter Soetomo tentang Kesejahteraan Rakyat, Moral Ekonomi, dan Modal Sosial” dalam SIPATAHOENAN: South-East Asian Journal for Youth, Sports & Health Education, Volume 1(1), April, pp.9-22. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press, APAKSI Bandung, and KEMENPORA RI Jakarta, p-ISSN 2407- 7348.

Tanjung, Paisal. (2018). “Pemikiran Amien Rais tentang Ketatanegaraan Republik Indonesia Pasca Reformasi Tahun 1999” dalam JOM FISIP, Vol.5, No.1 [April], hlm.1-15. Tersedia secara online juga di: https://media.neliti.com/media/publications/199569-none.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 28 Oktober 2019].

Terbit, Nur. (2015). “Suatu Hari Bersama Harmoko” dalam KOMPASIANA: Beyond Blogging, pada 20 Juni. Tersedia secara online juga di: https://www.kompasiana.com/daeng2011/54f6fdf0a333118e198b4581/suatu-hari-bersama-harmoko [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 1 Oktober 2019].

Utama, Andrew Shandy & Sandra Dewi. (2019). “Pancasila sebagai Ideologi Bangsa Indonesia serta Perkembangan Ideologi Pancasila pada Masa Orde Lama, Orde Baru, dan Era Reformasi”. Makalah Ilmiah Tidak Diterbitkan. Kepulauan Riau, Indonesia: Fakultas Hukum, Universitas Lancang Kuning. Tersedia dan dimiliki oleh Penulis.

Wijiasih, Runtut. (2018). “Prospek Penyelesaian Kasus Pelanggaran HAM dalam Tragedi Trisakti” dalam HARMONY, Vol.1, No.1, hlm.1-13.

Yuwanto. (2016). “Parlemen dan Demokratisasi: Peran Dewan Perwakilan Rakyat dalam Transisi Demokrasi di Indonesia” dalam Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan, Vol.2, No.2 [Maret], hlm.43-50.

Zed, Mestika. (2008). Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Penerbit YOI [Yayasan Obor Indonesia].




DOI: https://doi.org/10.2121/susurgalur.v8i2.1362

DOI (PDF): https://doi.org/10.2121/susurgalur.v8i2.1362.g1180

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
SUSURGALUR: Jurnal Kajian Sejarah & Pendidikan Sejarah. This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

View My Stats