Gerakan Tarekat Tijaniyah di Garut, Jawa Barat, Indonesia, 1935-1945

Asep Achmad Hidayat, Setia Gumilar

Abstract


RESUME: Penelitian ini ingin merekonstruksi ajaran tarekat Tijaniyah dan perkembangannya di daerah Garut, Jawa Barat, Indonesia, pada tahun 1935-1945. Masalah ini didasarkan pada realitas bahwa masuk dan berkembangnya tarekat Tijaniyah di Indonesia, khususnya di Jawa Barat, yang diwarnai oleh pertentangan di antara para ahli tarekat di Indonesia, telah dilakukan dengan berbagai cara. Pertentangan ini timbul karena adanya anggapan dari para penganut tarekat non-Tijaniyah bahwa dalam tarekat Tijaniyah terdapat kejanggalan-kejanggalan. Meskipun sejarah perjalanan tarekat Tijaniyah diwarnai oleh kontroversi dan pertentangan dari para tokoh tarekat lain (non-Tijnaiyah), namun jumlah pengikut tarekat Tijaniyah terus bertambah dari waktu ke waktu. Penelitian menunjukan bahwa perkembangan tarekat Tijaniyah di daerah Garut, Jawa Barat, sejak pertama kali disebarkan oleh K.H. (Kyai Haji) Badruzaman pada tahun 1935, mengalami perkembangan yang sangat pesat dan berjalan dengan mulus tanpa pertentangan dari golongan non-Tijaniyah. Bahkan, berdasarkan sumber-sumber lisan yang didapatkan dari para tokoh tarekat Tijaniyah di Garut, sejak kedatangannya, gerakan tarekat Tijaniyah ini mulai bersentuhan dengan pergerakan nasional untuk menentang pemerintahan kolonial Belanda. Pada zaman pendudukan Jepang (1942-1945), kaum Tijaniyah di Garut ikut juga melakukan penentangan terhadap pemerintahan Jepang di Garut. Sedangkan pada masa awal revolusi Indonesia (1945), kaum Tijaniyah di Garut ikut bergabung dengan organisasi “Hizbullah (Barisan Allah) dan Sabilillah (Jalan Allah) untuk mempertahankan kemerdekaan melalui gerakan khalwat (mengasingkan diri) dan hijrah” (berpindah ke tempat lain).

KATA KUNCI: Tarekat Tijaniyah; Ajaran dan Perkembangan Tarekat; Kabupaten Garut; Tokoh Tarekat; Peran Tarekat. 

ABSTRACT: Movement of Tijaniyyah Sufi Order in Garut, West Java, Indonesia, 1935-1945”. This study wants to reconstruct the teachings of Tijaniyyah and its developments in the area of Garut, West Java, Indonesia, in the year 1935-1945. This issue is based on the reality that the entry and development of Tijaniyyah in Indonesia, especially in West Java, which is characterized by contradiction among the members of Islamic mysticism order in Indonesia, has been done in various ways. This contradiction arises because of the assumption of the non-members of Tijaniyyah that there are irregularities in Tijaniyah order. Despite the long history of Tijaniyyah marred by controversy and opposition from other religious leaders who non-Tijnaiyah, but the number of Tijaniyyah followers continue to grow over time. Research shows that the development Tijaniyyah in Garut, West Java, since it was first propagated by K.H. Badruzaman in 1935, has developed very fast and run smoothly without any opposition from the non-Tijaniyah members. In fact, based on oral sources obtained from figures of Tijaniyyah in Garut, since its arrival, Tijaniyyah movement began contact with the national movement against Dutch colonial rule. At the time of Japanese occupation (1942-1945), the Tijaniyah in Garut come too did opposition to Japanese rule in Garut. Meanwhile, during the early period of Indonesian revolution (1945), the Tijaniyah in Garut joined the organizations of “Hezbollah” (Army of God) and “Sabilillah” (Way of God) to maintain independence through the movement of “khalwat” (exile) and “hijrah” (move to another place).

KEY WORD: Tijaniyyah Sufi Order; Doctrine and Development of Sufi Order; Garut District; Figures of Sufi Order; Role of Sufi Order.

  

About the Authors: Dr. Asep Achmad Hidayat dan Dr. Setia Gumilar adalah Dosen di Fakultas Adab dan Humaniora UIN SGD (Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati) Bandung, Jalan A.H. Nasution No.105 Cipadung, Bandung 40614, Jawa Barat, Indonesia. Alamat emel penulis: gumilarsetia@yahoo.com

How to cite this article? Hidayat, Asep Achmad & Setia Gumilar. (2016). “Gerakan Tarekat Tijaniyah di Garut, Jawa Barat, Indonesia, 1935-1945” in SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan, Vol.9(1) May, pp.31-48. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press and UPI Bandung, ISSN 1979-0112.

Chronicle of the article: Accepted (April 5, 2016); Revised (April 25, 2016); and Published (May 20, 2016).


Keywords


Tarekat Tijaniyah; Ajaran dan Perkembangan Tarekat; Kabupaten Garut; Tokoh Tarekat; Peran Tarekat.

Full Text:

PDF

References


Abdurahman, K.H. Oman. (2010). “Sejarah Singkat Pesantren Al-Falah Biru”. Manuskrip Tidak Diterbitkan, copy ada di tangan penulis.

Abdurrahman, Moeslim. (1988). “Tijaniyah: Tarekat yang Dipersoalkan” dalam Jurnal Pesantren, Vol.V, No.4. Jakarta: Penerbit P3M [Pusat Pengembangan Pesantren dan Masyarakat].

Abun-Nasr, J.M. (1965). The Tijaniyya: A Sufi Order in the Modern World. London: Oxford University Press.

Anderson, Ben. (1988). Revoloesi Pemoeda: Pendudukan Jepang dan Perlawanan di Jawa, 1944-1946. Jakarta: Penerbit Sinar Harapan, Terjemahan.

Azra, Azyumardi. (1995). Jaringan Ulama, Timur Tengah, dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII: Melacak Akar-akar Pembaharuan Pemikiran Islam di Indonesia. Bandung: Penerbit Mizan, Terjemahan.

Badruzaman, K.H. Ikyan. (2008). “K.H. Badruzaman: Perintis Tarekat Tijaniyah Garut”. Tersedia secara online di: https://tijaniyahgarut.wordpress.com/kh-syekh-badruzzaman/ [diakses di Bandung, Indonesia: 27 Januari 2016].

Baidhowi, Abdul Ghani. (2002). Thoriqoh Tijaniyah di Indonesia. Probolinggo, Jawa Timur: Ikhwan Tijaniyah Probolinggo.

Benda, Harry J. (1980). Bulan Sabit dan Matahari Terbit: Islam Indonesia pada Masa Pendudukan Jepang, 1942-1945. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, Terjemahan.

Bruinessen, Martin van. (1987). “Syaikh Ahmad Tijani sebagai Tokoh Kebangkitan Islam dan Tarekat Tijaniyah sebagai Penyiar Agama”. Makalah disajikan dalam Seminar Tarekat Tijaniyah, di Cirebon, pada tanggal 11 Oktober.

Bruinessen, Martin van. (1995). Kitab Kuning, Pesantren, dan Tarekat: Tradisi-tradisi Islam di Indonesia. Bandung: Penerbit Mizan, Terjemahan.

Dahlan, Sayyid Abdullah. (1986). Tarekat Tijaniyah: Suatu Pertanyaan. Jakarta: Andamera Pustaka, terjemahan oleh Bahrun Abu Bakar.

Fatullah, Ahmad Fauzan. (1985). Biografi Syaikh Akhmad Tijani dan Tarekat al-Tijaniyah. Pasuruan: Penerbit Bintang Samudera.

Kahin, George McTurnan. (1974). Nationalism and Revolution in Indonesia. Ithaca, New York: Cornell University Press.

Kartodirdjo, Sartono. (1993). Pengantar Sejarah Indonesia Baru: Sejarah Pergerakan Nasional, Jilid 2. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Korver, A.P.E. (1985). Sarekat Islam: Gerakan Ratu Adil? Jakarta: Grafiti Pers, Terjemahan.

Mansur, Laily. (1999). Ajaran dan Teladan para Sufi. Jakarta: Penerbit Srigunting.

Masduki, K.H. Badri. (1987). “Keabsahan Thareqat Tijaniyah di Tengah-tengah Thareqat Muktabarah Lainnya”. Makalah disajikan dalam Seminar Tarekat Tijaniyah, di Cirebon, pada tanggal 11 Oktober.

Muhammad, K.H. Husein. (1987). “Syaikh Ahmad Tijani dan Pemikirannya”. Makalah disajikan dalam Seminar Tarekat Tijaniyah, di Cirebon, pada tanggal 11 Oktober.

Muljana, Slamet. (1986). Kesadaran Nasional: Dari Kolonialisme sampai Kemedekaan, Jilid 1. Jakarta: Inti Idayu Press.

Nafik, Ayuhan. (2013). Garis Depan Pertempuran: Laskar Hisbullah Tahun 1945-1950. Yogyakarta: Azza Grafika.

Nasution, Harun. (1986). Perkembangan Ilmu Tasawuf di Dunia Islam dalam Orientasi Pengembangan Ilmu Tasawuf. Jakarta: Depag RI [Departemen Agama Republik Indonesia].

Nasution, Harun. (1992). Pembaharuan dalam Islam: Sejarah, Pemikiran, dan Gerakan. Jakarta: Bulan Bintang, cetakan kedua.

Noer, Deliar. (1982). Gerakan Modern Islam di Indonesia, 1900-1942. Jakarta: Penerbit LP3ES, Terjemahan.

Pijper, G.H. (1987). Fragmenta Islamica: Beberapa Studi tentang Islam di Indonesia Abad ke-20. Jakarta: UI [Universitas Indonesia] Press, terjemahan oleh Tudjimah.

Poesponegoro, Marwati Djoened & Nugroho Notosusanto [eds]. (1984). Sejarah Nasional Indonesia, Jilid 6. Jakarta: Depdikbud RI [Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia] dan Balai Pustaka, edisi keempat.

Sofianto, Kunto. (2001). Garoet Kota Intan: Sejarah Lokal Kota Garut, Sejak Zaman Kolonial Belanda hingga Masa Kemerdekaan. Jatinangor: Alqa Print.

Sulasman. (2007). “Sukabumi Masa Revolusi, 1945-1946”. Disertasi Doktor Tidak Diterbitkan. Depok: Program Pascasarjana UI [Universitas Indonesia].

Suryanegara, Ahmad Mansur. (1995). Menemukan Sejarah: Wacana Pergerakan Islam Indonesia. Bandung: Penerbit Mizan.

Suwirta, Andi. (1989). “Sikap Politik Pemerintah Pendudukan Jepang terhadap Umat Islam Indonesia, 1942-1945“. Skripsi Sarjana Tidak Diterbitkan. Bandung: Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS IKIP [Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan] Bandung.

Syamsyuri. (1988). “Tarekat Tijaniyah: Tarekat Eksklusif dan Kontroversial” dalam Srimulyati [ed]. Mengenal Tarekat-tarekat Muktabarah di Indonesia: Kumpulan Makalah. Jakarta: Penerbit P3M [Pusat Pengembangan Pesantren dan Masyarakat].

Van Dijk, C. (1993). Darul Islam: Sebuah Pemberontakan. Jakarta: Grafiti Pers.

Wawancara dengan Aban Mohammad Yusuf, 89 tahun, seorang Komandan Kompi Hizbullah dan tokoh PSII (Partai Sarekat Islam Indonesia) Garut serta pengamal ajaran tarekat Tijaniyah, pada tanggal 7 April 2009 dan 9 April 2009, di Garut, Jawa Barat, Indonesia.

Wawancana dengan Ustazd Sirad, 87 tahun, mantan anggota Hizbullah dan tokoh PSII (Partai Sarekat Islam Indonesia) Garut, pada tanggal 7 April 2009, di Garut, Jawa Barat, Indonesia.

Wawancara dengan Ahmad Marko, 91 tahun, mantan Komandan Batalion Hizbullah, tokoh PSII (Partai Sarekat Islam Indonesia), pengamal ajaran tarekat Tijaniyah, pada tanggal 9 April 2009 dan 11 April 2009, di di Garut, Jawa Barat, Indonesia.

Wawancara dengan Momod, 88 tahun, seorang santri K.H. Badruzaman dan mantan anggota Hizbullah, di Garut, pada tanggal 7 Mei 2009, tanggal 12 Juni 2009, dan tanggal 4 Agustus 2009.

Wawancara dengan K.H. Dadang Badruzaman, putra K.H. Badruzaman, Sesepuh Muqaddam Tijaniayah, di Garut, Jawa Barat, pada tanggal 9 September 2009 dan tanggal 12 Desember 2010.

Wawancara dengan K.H. Ikyan Badruzaman, Syeikh Zawiyah Tijaniyah Garut, putra K.H. Badruzaman, di Garut, Jawa Barat, pada tanggal 12 Desember 2010.




DOI: https://doi.org/10.2121/sosiohumanika.v9i1.655

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Lisensi Creative Commons

SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan is published by Minda Masagi Press. This work is licensed under a Creative Commons Attribution-Sharealike 4.0.

Stats Counter