Pembelajaran Bahasa Arab di Pesantren Minoritas Muslim Bali

Ismail Suardi Wekke

Abstract


RESUME: Bahasa Arab merupakan bahasa utama untuk memahami Islam sebagai pondasi dalam pengajaran keagamaan. Madrasah atau sekolah Islam modern mempertahankan mata pelajaran bahasa Arab untuk membentuk pengetahuan ke-Islam-an dan pelajaran yang terkait dengannya. Di sisi lain, Bali merupakan wilayah minoritas Muslim yang menggambarkan adanya tantangan dan kondisi tertentu. Oleh karena itu, sebuah keperluan untuk mengeksplorasi bagaimana praktek pengajaran dan pembelajaran bahasa Arab di lingkungan minoritas Muslim. Kajian ini, dengan menggunakan metode kualitatif, dilaksanakan di Bali Bina Insani, sebuah pesantren yang didirikan di lingkungan masyarakat Hindu di Tabanan, Bali, Indonesia. Obeservasi tidak berpartisipasi dan wawancara mendalam dilaksanakan untuk mengumpulkan data melalui beberapa tahapan selama tiga tahun. Artikel ini menunjukan bahwa pengajaran dan pembelajaran bahasa Arab membentuk pengalaman belajar untuk melatih kemampuan berbahasa. Terdapat beberapa bentuk pembelajaran, begitu juga dengan spirit untuk menguasai pemahaman keagamaan. Melalui bentuk pengajaran dan pembelajaran, santri mendapatkan pengalaman dan mempraktekan pesan-pesan keagamaan yang bersumber dari buku pelajaran. Selanjutnya, pembelajaran tidak hanya tentang membaca, tetapi juga berkaitan dengan ungkapan berkomunikasi. Artikel ini juga mendiskusikan kondisi terkini dan pengembangan pengajaran dan pembelajaran dengan kondisi minoritas Muslim di Bali. Akhirnya, sebuah rekomendasi diajukan, khususnya pembinaan peserta didik harus dilakukan dengan membuka cakrawala dan pandangan akan pentingnya mengukuhkan jati diri sebagai Muslim dalam kondisi keberagaman masyarakat di Bali.

KATA KUNCI: Minoritas Muslim di Bali; Madrasah; Bahasa Arab; Spirit Belajar. 

ABSTRACT: “Learning on Arabic Language in the Islamic Boarding School of Balinese Muslim Minority”. Arabic as the main language to understand Islam is the foundation on religious teaching. Madrasah or Islamic modern school maintain the subject of Arabic to establish understanding on Islam and related subject. On the other hand, Bali as the Muslim minority area reflects obstacle and exceptional condition. Therefore, it is a need to explore how the practice of Arabic teaching and learning in Muslim minority environment. This study, by using the qualitative methods, was conducted in Bali Bina Insani (Balinese Human Development), an Islamic boarding school established in Hindu region society in Tabanan, Bali, Indonesia. Non-participant observation and in-depth interview were employed to collect data during cohort data collection in three years. This articles shows that Arabic language teaching and learning constructs learning experiences to formulate language skills. It was launched in many forms of learning, in addition the main spirit is to articulate religious understanding. Through the form of teaching and learning, students of Islamic boarding school accelerate experiences and practices in recognizing religious message from the source books. Moreover, the learning is not only about reading, but also expression of communication. This article discusses the recent condition and development of Arabic teaching and learning due to Muslim minority setting in Bali. Finally, a recommendation is presented, especially guiding the learners should be done by opening the horizon and the view of the importance of establishing identity as Muslim in the condition of society diversities in Bali.

KEY WORD: Muslim Minority in Bali; Madrasah; Arabic; Learning Spirit.

About the Author: Prof. Ismail Suardi Wekke, Ph.D. adalah Dosen di STAIN (Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri) Sorong, Jalan Klamono-Sorong Km.17, Klablim, Sorong 98417, Papua Barat, Indonesia. Untuk kepentingan akademik, penulis dapat dihubungi melalui surat eletronik di: iswekke@gmail.com

How to cite this article? Wekke, Ismail Suardi. (2018). “Pembelajaran Bahasa Arab di Pesantren Minoritas Muslim Bali” in SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan, Volume 11(1), May, pp.79-96. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press owned by ASPENSI and UNIPA Surabaya, ISSN 1979-0112.

Chronicle of the article: Accepted (August 2, 2017); Revised (December 27, 2017); and Published (May 30, 2018).


Keywords


Minoritas Muslim di Bali; Madrasah; Bahasa Arab; Spirit Belajar

Full Text:

PDF

References


Abadi, Moh Mashur. (2012). “Pesantren Desa Pegayaman: Meleburnya Jagat Bali dalam Kearifan Islam” dalam Jurnal KARSA, Vol.20, No.1. Tersedia secara online juga di: http://download.portalgaruda.org/article.php?article=251148 [diakses di Sorong, Papua Barat, Indonesia: 24 Oktober 2017].

Abdullah, F. (2012). “The Role of Islam in Human Capital Development: A Juristic Analysis” in Humanomics, Volume 28(1), pp.64-75.

Adawiyah, Rabiatul & Wan Z. Jamaluddin. (2016). “Rekayasa Pendidikan Agama Islam di Daerah Minoritas Muslim” dalam TADRIS: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah, Volume 01(2), pp.119-132. Tersedia secara online juga di: http://download.portalgaruda.org/article.php?article=483609 [diakses di Sorong, Papua Barat, Indonesia: 17 Agustus 2017].

Agerström, J. & D. Rooth. (2009). “Implicit Prejudice and Ethnic Minorities” in International Journal of Manpower, Volume 30(1/2), pp.43-55.

Ahmad, K. & O.K. Ogunsola. (2011). “An Empirical Assessment of Islamic Leadership Principles” in International Journal of Commerce and Management, Volume 21(3), pp.291-318.

Aladdin, A. (2012). “Analisis Penggunaan Strategi Komunikasi dalam Komunikasi Lisan Bahasa Arab” dalam GEMA: Online Journal of Language Studies, Volume 12(2), pp.645-666.

al‐Aufi, A. & P. Genoni. (2010). “An Investigation of Digital Scholarship and Disciplinary Culture in Oman” in Library Hi Tech, Volume 28(3), pp.414-432.

al‐Rajhi, I., D. Bartlett & Y. Altman. (2013). “Research Note: The Development of an Arabic Cross‐Cultural Adjustment Scale” in Cross Cultural Management: An International Journal, Volume 20(3), pp.449-463.

Andreou, P.C., C. Louca & A.P. Petrou. (2016). “Organizational Learning and Corporate Diversification Performance” in Journal of Business Research, Volume 69(9), September, pp.3270-3284.

Ashari, Ilham N. & S. Nuryanti. (2012). “Dinamika Program Swasembada Daging Sapi: Reorientasi Konsepsi dan Implementasi” dalam Analis Kebijakan Pertanian, Volume 10(2), pp.181-198.

Asry, M. Yusuf [ed]. (2012). Gerakan Dakwah Islam dalam Perspektif Kerukunan Umat Beragama. Jakarta: Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI. Tersedia secara online juga di: http://simbi.kemenag.go.id/pustaka/images/gerakan%20dakwah%20islam [diakses di Sorong, Papua Barat, Indonesia: 5 Februari 2018].

Aziz, Ahmad Amir & Nurul Hidayat. (2010). “Konversi Agama dan Interaksi Komunitas Muallaf di Denpasar” dalam Jurnal Penelitian Keislaman, Vol.7, No.1 [Desember], pp.175-200. Tersedia secara online juga di: http://download.portalgaruda.org/article.php?article=313089 [diakses di Sorong, Papua Barat, Indonesia: 24 Oktober 2017].

Azizah, Amel. (2017). “Pondok Pesantren Bali Bina Insani, Tabanan, Bali” dalam Laporan KKL. Semarang: Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN [Universitas Islam Negeri] Walisongo. Tersedia secara online juga di: https://caridokumen.com/download/laporan-kkl [diakses di Sorong, Papua Barat, Indonesia: 5 Februari 2018].

Azra, Azyumardi. (1999). Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernitas menuju Milenium Baru. Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu.

Bachleda, C., N. Hamelin & O. Benachour. (2014). “Does Religiosity Impact Moroccan Muslim Women’s Clothing Choice?” in Journal of Islamic Marketing, Volume 5(2), pp.210-226.

Bakhri, Amirul. (2015). “Tantangan Pendidikan Agama Islam di Madrasah pada Era Globalisasi” dalam Jurnal Madaniyah, Volume VIII [Januari]. Tersedia secara online juga di: https://media.neliti.com/media/publications/195118-ID-tantangan-pendidikan-agama-islam-di-madr.pdf [diakses di Sorong, Papua Barat, Indonesia: 5 Februari 2018].

Baraas, Ahmad & Damanhuri Zuhri. (2016). “Minat Belajar Al-Qur’an di Denpasar Cukup Tinggi”. Tersedia secara online di: http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara [diakses di Sorong, Papua Barat, Indonesia: 24 Oktober 2017].

Bradbury-Jones, C., J. Taylor & O. Herber. (2014). “How Theory is Used and Articulated in Qualitative Research: Development of a New Typology” in Social Science and Medicine, Volume 120, pp.135-141.

Budiarto, Yohanes et al. (2015). Memahami Realitas Sosial Keagamaan. Jakarta: Kementerian Agama RI [Republik Indonesia]. Tersedia secara online juga di: https://balitbangdiklat.kemenag.go.id/assets/uploads/2017/01/BUKU [diakses di Sorong, Papua Barat, Indonesia: 17 Agustus 2017].

Budiwanti, Erni. (1995). The Cresent Behind the Thousand Holy Temples: An Ethnografic Study of the Minority Muslim of Pegayaman, North Bali. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Bungin, Burhan (2006). Analisis Data Penelitian Kualitatif: Pemahaman Filosofis dan Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Perkasa.

Christ, T.W. (2014). “Scintific-Based Research and Randomized Controlled Trials, the ‘Gold’ Standar? Alternative Paradigms and Mixed Methodologies” in Qualitative Inquiry, Volume 20(1), January, pp.72-80.

Creswell, J.W. (2010). Educational Research: Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitative Research. Boston: Pearson.

Croucher, S. (2011). “Muslim and Christian Conflict Styles in Western Europe” in International Journal of Conflict Management, Volume 22(1), pp.60-74.

“Departemen-departemen di FPMI Udayana” dalam Website Unit Kegiatan Kerohanian Islam: Forum Persatuan Mahasiswa Islam. Denpasar, Bali: Juni 2014. Tersedia secara online juga di: http://fpmiudayana.blogspot.com/2014/06/departemen-departemen-di-fpmi-udayana.html [diakses di Sorong, Papua Barat, Indonesia: 24 Oktober 2017].

Djaelani, Aunu Rofiq. (2013). “Teknik Pengumpulan Data dalam Penelitian Kualitatif” dalam Majalah Ilmiah Pawiyatan, Vol.XX, No.1 [Maret]. Tersedia secara online juga di: http://download.portalgaruda.org/article.php?article=251834 [diakses di Sorong, Papua Barat, Indonesia: 17 Agustus 2017].

Dja’far, Alamsyah M. & Atika Nur’aini [eds]. (2016). Hak atas Kebebasan Beragama atau Berkeyakinan di Indonesia. Jakarta: Wahid Foundation bekerjasama dengan TIFA Foundation. Tersedia secara online juga di: https://hakberagama.or.id/wp-content/uploads/2018/03/Buku-Sumber [diakses di Sorong, Papua Barat, Indonesia: 5 Februari 2018].

el-Harmouzi, Nouh & Linda Whetstone [eds]. (2016). Islam dan Kebebasan: Argumen Islam untuk Masyarakat Bebas. Jakarta: Institute of Economic Afairs, Terjemahan. Tersedia secara online juga di: https://iea.org.uk/wp-content/uploads [diakses di Sorong, Papua Barat, Indonesia: 24 Oktober 2017].

Feri, Azwan S. (2011). “Manajemen ISO, Sikap, dan Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam”. Thesis Magister Tidak Diterbitkan. Jakarta: SPs UIN [Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri] Syarif Hidayatullah. Tersedia secara online juga di: http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6339/1/AZWAN%20FERI-SPS-TES [diakses di Sorong, Papua Barat, Indonesia: 24 Oktober 2017].

Gabriel, A.S. et al. (2016). “Enhancing Emotional Performance and Customer Service Through Human Resources Practices: A Systems Perspective” in Human Resource Management Review, Volume 26(1), March, pp.14-24.

Hakim, H. Bashori A. et al. (2015). Pandangan Pemuka Agama tentang Urgensi Pengaturan Hubungan Antarumat Beragama di Indonesia. Jakarta: Puslitbang Kehidupan Keagamaan, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI. Tersedia secara online juga di: https://balitbangdiklat.kemenag.go.id/assets/uploads [diakses di Sorong, Papua Barat, Indonesia: 24 Oktober 2017].

Hamka. (2009). “Rekonstruksi Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum Pasca Pemerintahan Orde Baru” dalam Jurnal Hunafa, Volume 6(1), hlm.23-34.

Hashim, J. (2010). “Human Resource Management Practices on Organisational Commitment” in Personnel Review, Volume 39(6), pp.785-799.

Handriawan, Dony. (2015). “Mempertegas Kembali Arah Pembelajaran Bahasa Arab: Perspektif Budaya terhadap Tradisi Belajar Bahasa Arab di Indonesia” dalam Al-Mahāra, Vol.1, No.1 [Desember].

Hussain, N.A. (2010). “Religion and Modernity: Gender and Identity Politics in Bangladesh” in Women's Studies International Forum, Volume 33(4), pp.325-333.

Ibrahim, Sulaiman. (2014). “Menata Pendidikan Islam di Indonesia” dalam Jurnal Irfani, Vol.10, No.1. Tersedia secara online juga di: https://media.neliti.com/media/publications/29302-ID-menata-pendidikan-islam-di-indonesia.pdf [diakses di Sorong, Papua Barat, Indonesia: 17 Agustus 2017].

Ismail, Muhammad Ilyas. (2014). Isu-isu Pendidikan Kontemporer. Makassar: Alauddin University Press.

Izfanna, D. & N.A. Hisyam. (2012). “A Comprehensive Approach in Developing Akhlaq” in Multicultural Education & Technology Journal, Volume 6(2), pp.77-86.

Jamil, Abdul. (2014). “Pelaksanaan Penyuluhan Agama dan Pembangunan oleh Penyuluh Agama di Kota Denpasar, Bali” dalam Jurnal Penelitian dan Kajian Keagamaan Dialog, Volume 37(2), Desember, hlm.183-194.

Jannah, Siti Raudhatul. (2012). “Kegalauan Identitas: Dilema Hubungan Muslimin dan Hindu di Bali” dalam Ulumuna, Volume 16(2), hlm.443-464.

Khan, M. Burdbar & N. Nisar Sheikh. (2012). “Human Resource Development, Motivation, and Islam” in Journal of Management Development, Volume 31(10), pp.1021-1034.

Kowalczyk, S. et al. (2015). “Evidence from the Field: Findings on Issues Related to Planning, Implementing, and Evaluating Gender-Based Programs” in Evaluation and Program Planning, Volume 51 [August], pp.35-44.

Lestari, Sri. (2016). “Pondok Pesantren ini Memiliki 16 Guru Beragama Hindu” dalam website.KOMPAS.com. Jakarta: 9 Desember. Tersedia secara online juga di: https://regional.kompas.com/read/2016/12/09 [diakses di Sorong, Papua Barat, Indonesia: 5 Februari 2018].

Lindley, J. (2009). “The Over-Education of UK Immigrants and Minority Ethnic Groups: Evidence from the Labour Force Survey” in Economics of Education Review, Volume 28(1), pp.80-89.

Lubis, H.M. Ridwan. (2017). Agama dan Perdamaian: Landasan, Tujuan, dan Realitas Kehidupan Beragama di Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Makbuloh, Deden. (2012). “Kultur Minoritas dalam Perspektif Pendidikan Islam” dalam Analisis, Vol.XII, No.1 [Juni]. Tersedia secara online juga di: https://media.neliti.com/media/publications/57346-ID-kultur-minoritas-dalam-perspektif-pendid.pdf [diakses di Sorong, Papua Barat, Indonesia: 17 Agustus 2017].

Marzuki, Muharam [ed]. (2016). Kegiatan Penelitian dan Pengembangan pada Puslitbang Kehidupan Keagamaan Tahun 2016: Executive Summary. Jakarta: Kementerian Agama RI [Republik Indonesia]. Tersedia secara online juga di: https://balitbangdiklat.kemenag.go.id/assets/uploads [diakses di Sorong, Papua Barat, Indonesia: 5 Februari 2018].

McGregor, E.K. (2009). “Confronting the Past in Contemporary Indonesia” in Critical Asian Studies, Volume 41(2), pp.195-224.

Mourad, M. & H. el-Karanshawy. (2013). “Branding Islamic Studies: Exploratory Study in the Middle East” in Journal of Islamic Marketing, Volume 4(2), pp.150-162.

Muhaimin. (2002). Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Muhayat, Imam. (2014). “STAI Denpasar Menjadi Institut Agama Islam Denpasar”. Tersedia secara online di: https://www.kompasiana.com/imammuhayat/stai-denpasar-menjadi-institut-agama-islam-denpasar [diakses di Sorong, Papua Barat, Indonesia: 5 Februari 2018].

Murfiani, Fini. (2017). “Upaya Kementerian Pertanian Dongkrak Populasi Sapi agar Peternak Sejahtera”. Tersedia secara online di: http://ditjennak.pertanian.go.id/upaya-kementerian-pertanian-dongkrak-populasi-sapi [diakses di Sorong, Papua Barat, Indonesia: 5 Februari 2018].

Musgamy, Awaliah. (2015). “Tariqah al-Qawaid wa al-Tarjamah” in Al-Daulah, Vol.4, No.2 [December].

Mwaura, P.A.M., K. Sylva & L. Malmberg. (2008). “Evaluating the Madrasa Preschool Programme in East Africa: A Quasi‐Experimental Study” in International Journal of Early Years Education, Volume 16(3), pp.237-255.

Nor, M. Roslan Mohd & M. Malim. (2014). “Revisiting Islamic Education: The Case of Indonesia” in Journal for Multicultural Education, Volume 8(4), pp.261-276.

Nurjamal. (2017). “Begini Potret Toleransi di Pondok Pesantren Bali Bina Insani”. Tersedia secara online di: http://www.gomuslim.co.id/read/news/2017/09/19/5518/begini-potret-toleransi-di-pondok-pesantren-bali-bina-insani.html [diakses di Sorong, Papua Barat, Indonesia: 5 Februari 2018].

Oensyar, H.M. Kamil Ramma & H. Ahmad Hifni. (2015). Pengantar Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Banjarmasin: Penerbit IAIN [Institut Agama Islam Negeri] Antasari Press. Tersedia secara online juga di: http://idr.uin-antasari.ac.id/5220/1/Pengantar [diakses di Sorong, Papua Barat, Indonesia: 24 Oktober 2017].

Oktradiksa, Ahwy. (2012). “Hakikat Pendidikan Islam di Madrasah: Tinjauan Manajemen Pendidikan” dalam TARBIYATUNA: Jurnal Penelitian & Pendidikan Islam, Vol.2, No.1 [Januari-Juli]. Tersedia secara online juga di: https://www.researchgate.net/publication/312974580_Hakikat_Pendidikan_Islam_di_Madrasah [diakses di Sorong, Papua Barat, Indonesia: 17 Agustus 2017].

Pamungkas, Cahyo. (2014). “Toleransi Beragama dalam Praktik Sosial: Studi Kasus Hubungan Mayoritas dan Minoritas Agama di Kabupaten Buleleng” dalam Epistemé, Vol.9, No.2 [Desember]. Tersedia secara online juga di: http://download.portalgaruda.org/article.php?article=364786 [diakses di Sorong, Papua Barat, Indonesia: 5 Februari 2018].

Pan, S.L. & B. Tan. (2011). “Demystifying Case Research: A Structured-Pragmatics-Situasional (SPS) Approach to Conducting Case Study” in Information and Organization, Volume 21(3), November, pp.161-176.

Pedaste, M. et al. (2015). “Phases of Inquiry-Based Learning: Definitions and the Inquiry Cycle” in Educational Research Review, Volume 14, pp.47-61.

Priyambodo, R.H. (2013). “Akulturasi Hindu-Islam dalam Idul Fitri di Bali”. Tersedia secara online di: https://www.antaranews.com/berita/389934/akulturasi-hindu-islam-dalam-idul-fitri-di-bali [diakses di Sorong, Papua Barat, Indonesia: 5 Februari 2018].

“Profil Pondok Pesantren Bali Bina Insani, Yayasan La-Royba”. Tersedia secara online di: http://pesantrenbali.com/profil-pondok-pesantren-bali-bina-insani-yayasan-la-royba/ [diakses di Sorong, Papua Barat, Indonesia: 24 Oktober 2017].

Rahardjo, Mudjia. (2017). Studi Kasus dalam Penelitian Kualitatif: Konsep dan Prosedurnya. Malang: Penerbit PPS UIN [Program Pascasarjana, Universitas Islam Negeri] Maulana Malik Ibrahim. Tersedia secara online juga di: http://repository.uin-malang.ac.id/1104/1/Studi-kasus-dalam-penelitian-kualitatif.pdf [diakses di Sorong, Papua Barat, Indonesia: 5 Februari 2018].

Raihani. (2008). “An Indonesian Model of Successful School Leadership” in Journal of Educational Administration, Volume 46(4), pp.481-496.

Retno, M. (2016). “Ponpes Bali Bina Insani Tunjukkan Hidup Toleransi di Hadapan Masyarakat Internasional” dalam website.RRI.co.id. Jakarta: 11 Desember. Tersedia secara online juga di: http://www.rri.co.id/post/berita/337291/feature/ponpes_bali_bina_insani [diakses di Sorong, Papua Barat, Indonesia: 24 Oktober 2017].

Richardson, R., T. op den Buijs & K. van der Zee. (2011). “Changes in Multicultural, Muslim, and Acculturation Attitudes in the Netherlands Armed Forces” in International Journal of Intercultural Relations, Volume 35(5), pp.580-591.

Riyuzen. (2017). “Strategi Pengelolaan Lembaga Pendidikan Islam” dalam Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Vol.8, No.2.

Rozi. (2017). “Pondok Pesantren Bali Bina Insani Mencetak Lulusan yang Bisa Membentengi Diri dari Gempuran Nilai-nilai Asing yang Sangat Berbenturan dengan Agama dan Moral serta Kearifan Lokal (Local Wisdom)”. Tersedia secara online di: http://nahdlatululama.id/blog/2017/10/06/pondok-pesantren-bali-bina-insani [diakses di Sorong, Papua Barat, Indonesia: 5 Februari 2018].

Rusydi, Ibnu & Siti Zolehah. (2018). “Makna Kerukunan antar Umat Beragama dalam Konteks Keislaman dan Keindonesian” dalam AL-AFKAR: Journal for Islamic Studies, Vol.1, No.1 [January].

Saidi, Shaleh & Yahya Anshori. (2002). Sejarah Keberadaan Umat Islam di Bali. Denpasar: Penerbit MUI [Majelis Umat Islam] Bali.

Sarlan, M. [ed]. (1998). Islam di Bali: Sejarah Masuknya Islam ke Bali. Denpasar: Proyek Peningkatan Sarana dan Prasarana Kehidupan Beragama. Kanwil Depag Tk I Bali.

Sav, A. & N. Harris. (2013). “Work-Life Conflict in Australian Muslims: Is Gender Important?” in Gender in Management: An International Journal, Volume 28(8), pp.486-504.

Sav, A., N. Harris & B. Sebar. (2013). “Work-Life Conflict and Facilitation among Australian Muslim Men” in Equality, Diversity, and Inclusion: An International Journal, Volume 32(7), pp.671-687.

Schlehe, J. (2010). “Anthropology of Religion: Disasters and the Representations of Tradition and Modernity” in Religion, Volume 40(2), pp.112-120.

Schomaker, R. (2015). “Accreditation and Quality Assurance in the Egyptian Higher Education System” in Quality Assurance in Education, Volume 23(2), pp.149-165.

Segara, I Nyoman Yoga. (2014). “Membagi Dunia: Cara Pengelolaan Modal Sosial Pura di Denpasar” dalam Jurnal Multikultural & Multireligius Harmoni, Volume 13(3), September-Desember, hlm.53-66.

Sila, M. Adlin. (2017). “Kerukunan Umat Beraga di Indonesia: Mengelola Keragaman dari Dalam” dalam Ihsan Ali-Fauzi, Zainal Abidin Bagir & Irsyad Rafsadi [eds]. Kebebasan, Toleransi, dan Terorisme: Riset dan Kebijakan Agama di Indonesia. Jakarta: Pusat Studi Agama dan Demokrasi Yayasan Paramadina bekerjasama dengan Knowledge Sector Initiatives. Tersedia secara online juga di: https://www.researchgate.net/profile/Muhammad_Sila/publication/318310374 [diakses di Sorong, Papua Barat, Indonesia: 5 Februari 2018].

Son, H. (2015). “The History of Western Futures Studies: An Exploration of the Intellectual Traditions and Three-Phase Periodization” in Futures, Volume 66, pp.120-137.

Syifa, Layyinatusy. (2015). “Pondok Pesantren Bali Bina Insani, Yayasan La-Royba”. Tersedia secara online di: http://syifajepara.blogspot.com/2015/03/pondok-pesantren-bali-bina-insani.html [diakses di Sorong, Papua Barat, Indonesia: 24 Oktober 2017].

Taha‐Thomure, H. (2008). “The Status of Arabic Language Teaching Today” in Education, Business, and Society: Contemporary Middle Eastern Issues, Volume 1(3), pp.186-192.

Tamuri, A.H. et al. (2013). “Religious Education and Ethical Attitude of Muslim Adolescents in Malaysia” in Multicultural Education & Technology Journal, Volume 7(4), pp.257-274.

Taylor, K.L. & S.K. Znajda. (2015). “Demonstrating the Impact of Educational Development: The Case of a Course Design Collaborative” in Studies in Educational Evaluation, Volume 46, pp.39-46.

Uddin, E. (2011). “Cross‐Cultural Social Stress among Muslim, Hindu, Santal, and Oraon Communities in Rasulpur of Bangladesh” in International Journal of Sociology and Social Policy, Volume 31(5/6), pp.335-360.

Uitermark, J., V.A. Traag & J. Bruggeman. (2016). “Dissecting Discursive Contention: A Relational Analysis of the Dutch Debate on Minority Integration, 1990-2006” in Social Networks, Volume 47, pp.107-115.

Umam, Fawaizul. (2004). Antara Membina dan Memperbanyak Umat: Pola Penyiaran Agama Hindu dan Islam di Kota Mataram. Mataram: Lemlit IAIN [Lembaga Penelitian Institut Agama Islam Negeri] Mataram.

Wahid, Abdurrahman. (2001). Menggerakkan Tradisi: Esai-esai Pesantren. Yogyakarta: Penerbit LKiS.

Wanlabeh, A.O.N. (2012). “Teachers’ Perpectives on Leadership Practices and Motivation in Islamic Pricate Schools, Southern Thailand” in Asian Education and Development Studies, Volume 1(3), pp.237-250.

Wawancara dengan Responden A, salah seorang Guru Madrasah di Pesantren Bali Bina Insani, di Tabanan, Bali, Indonesia, pada tanggal 2 Juli 2016.

Wawancara dengan Responden B, salah seorang Pimpinan Pondok Pesantren Bali Bina Insani, di Tabanan, Bali, Indonesia, pada tanggal 5 Juli 2016.

Wawancara dengan Responden C, salah seorang Tokoh Agama Islam, di Tabanan, Bali, Indonesia, pada tanggal 9 Juli 2016.

Wekke. I.S. (2011). “Pendidikan Islam dan Pemberdayaan Masyarakat: Tinjauan Pendidikan Vokasional Pesantren Roudhatul Khuffadz, Sorong” dalam HERMENIA: Jurnal Kajian Interdisipliner, Volume 10(1), Desember, hlm.23-53.

Wekke, I.S. (2012). “Pembelajaran dan Identitas Muslim Minoritas: Upaya Penguatan Lembaga Pendidikan Islam di Papua Barat” dalam AL-RABWAH: Jurnal Ilmu Pendidikan, Volume VI(2), November, hlm.75-94.

Wekke, I.S. (2013). “Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Muslim Minoritas: Pesantren Nurul Yaqin Papua Barat” in Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar Madrasah, Volume 5(2), Januari-Juni, pp.91-116.

Wekke, I.S. (2014). “Tradisi Pesantren dalam Konstruksi Kurikulum Bahasa Arab di Lembaga Pendidikan Minoritas Muslim Papua Barat” dalam KARSA: Jurnal Sosial & Budaya Keislaman, Volume 22(1), Juni, hlm.20-38.

Wekke, I.S. (2015a). “Antara Tradisionalisme dan Kemodernan: Pembelajaran Bahasa Arab di Minoritas Muslim Papua Barat” dalam TSAQAFAH: Jurnal Peradaban Islam, Volume 11(2), November, hlm.313-332.

Wekke, I.S. (2015b). “Arabic Teaching and Learning: A Model from Indonesian Muslim Minority” in PROCEDIA: Social and Behavioral Sciences, Volume 191, pp.286-290.

Wekke, I.S. (2017). “Pengembangan Pembelajaran Keagamaan dan Bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah Minoritas Muslim” dalam Tadrib, Vol.3, No.2 [Desember].

Wekke, I.S. (2018). “Lingkungan Belajar Bahasa Arab dan Konstruksi Karakter Santri: Tinjauan Pesantren Minoritas Muslim”. Tersedia secara online di: https://www.researchgate.net/publication/325257019_Lingkungan_Belajar_Bahasa_Arab [diakses di Sorong, Papua Barat, Indonesia: 20 Mei 2018].

Welch, A. (2012). “The Limits of Regionalism in Indonesian Higher Education” in Asian Education and Development Studies, Volume 1(1), pp.24-42.

Westerman, M.A. (2014). “Examining Arguments against Qualitative Research: ‘Case Study’ Illustrating the Challenge of Findings a Sound Philosophical Basis for a Human Sciences Approach to Psychology” in New Ideas in Psychology, Volume 32 [January], pp.42-58.

Widiyatno, Eko & Agung Sasongko. (2015). “Indahnya Masjid Candi Kuning Bedugul”. Tersedia secara online di: http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah [diakses di Sorong, Papua Barat, Indonesia: 5 Februari 2018].

Yassim, M. (2013). “Cricket as a Vehicle for Community Cohesion: Building Bridges with British Muslims” in Journal of Islamic Marketing, Volume 4(2), pp.218-227.

Yulianto, Agus. (2017). “Potret Harmoni Pondok Pesantren di Perkampungan Hindu” dalam website.REPUBLIKA.co.id. Jakarta: 18 September. Tersedia secara online juga di: http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/17/09/18 [diakses di Sorong, Papua Barat, Indonesia: 5 Februari 2018].

Yunus, Mohd Rus bin & Zulfagar bin Mamat. (2017). “Merayakan Hari Kebesaran Agama Orang Bukan Islam Menurut Perspektif Islam” dalam Jurnal Penyelidikan Islam. Tersedia secara online juga di: http://www.myjurnal.my/filebank/published_article/33945/Article_6.PDF [diakses di Sorong, Papua Barat, Indonesia: 5 Februari 2018].

Yusaba. (2017). “Suksesi Santri MTs Pondok Pesantren Bali Bina Insani”. Tersedia secara online di: http://pesantrenbali.com/opsi [diakses di Sorong, Papua Barat, Indonesia: 5 Februari 2018].

Zaenuddin, Radliyah. (2005). Metodologi & Strategi Alternatif Pembelajaran Bahasa Arab. Yogyakarta: Pustaka Rihlah Group.

Zainudin, Akbar. (2017). “Pesantren Bali Bina Insani”. Tersedia secara online di: http://www.manjaddawajada.id/pesantren-bali-bina-insani/ [diakses di Sorong, Papua Barat, Indonesia: 5 Februari 2018].




DOI: https://doi.org/10.2121/sosiohumanika.v11i1.1004

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Lisensi Creative Commons

SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan is published by Minda Masagi Press. This work is licensed under a Creative Commons Attribution-Sharealike 4.0.

Stats Counter