Indonesia Mulia: Visi Dokter Soetomo tentang Kesejahteraan Rakyat, Moral Ekonomi, dan Modal Sosial
Abstract
INTISARI: Membicarakan cita-cita bangsa Indonesia tampaknya terasa klise dan seolah-olah berada di tengah-tengah lingkaran setan yang tidak berujung. Namun, sebagaimana amanat dan cita-cita perintis, pendiri, dan pejuang bangsa, maka semangat tidaklah boleh padam, apalagi menjadi pesimis dan apatis. Dokter Soetomo adalah seorang pemuda pendiri Budi Utomo pada tahun 1908, suatu organisasi sukarela modern yang memperjuangkan peningkatan harkat dan martabat masyarakat Jawa yang terjajah. Perjuangannya tidak hanya sebatas ranah politik dan sosial, melainkan juga merambah ke bidang ekonomi ketika beliau mendorong, menciptakan, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dari karya, kiprah, dan kinerja sosial-ekonominya tersirat visi dan gagasannya tentang pengembangan ekonomi. Visi ekonominya yang menarik dan signifikan untuk dikembangkan, dan relevan untuk keadaan masa kini, menyangkut persoalan kesejahteraan rakyat, moral ekonomi, dan modal sosial, sebagaimana yang dituangkannya dalam ungkapan “Indonesia Mulia”. Visi dokter muda Soetomo merupakan refleksi semangat dan kecenderungan perjuangan pada zamannya, yang berada di bawah belenggu kolonialisme Belanda untuk bangkit meraih dan mewujudkan cita-cita menjadi bangsa yang merdeka.
KATA KUNCI: Dokter Soetomo, pemuda, visi dan gagasan, Indonesia mulia, kesejahteraan rakyat, moral ekonomi, modal sosial, dan bangsa yang merdeka.
ABSTRACT: “Noble Indonesia: The Vision of Medical Doctor Soetomo on the People Welfare, Economic Moral, and Social Capital”. Talking about the ideals of the Indonesian people seem to feel cliche and as like as was in the middle of an endless vicious circle. However, as the mandate and ideals of pioneers, founders, and heroes of the nation-state, the spirit is not allowed to go out, let alone become pessimistic and apathetic. Medicine Docter Soetomo is a youth who was the founder of “Budi Utomo” (Noble Character) in 1908, a modern voluntary organization that struggled for the social emancipation of colonized Javanese people. His struggle was not restricted in political and social fields, but also in economics to encourage, create, and increase people’s welfare. From his works, activities, and achievements imply his vision and thoughts for developing economics. His interesting and important economic vision deals with social welfare, economic moral, and social capital issues, that formulated in an idea of Noble Indonesia or “Indonesia Mulia”. The vision of young medical doctor Soetomo was such a reflection of the struggle spirit and trends of its age under a colonial chains to stand up achieving and making the dream comes true as a free nation.
KEY WORD: Medical doctor Soetomo, youth, vision and thought, noble Indonesia, people’s welfare, economic moral, social capital, and free nation.
About the Author: Dr. Yuda B. Tangkilisan adalah Dosen Senior di Departemen Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI (Universitas Indonesia), Kampus UI Depok, Jawa Barat, Indonesia. Untuk kepentingan akademik, penulis bisa dihubungi dengan alamat emel: yebete@yahoo.com
How to cite this article? Tangkilisan, Yuda B. (2015). “Indonesia Mulia: Visi Dokter Soetomo tentang Kesejahteraan Rakyat, Moral Ekonomi, dan Modal Sosial” in SIPATAHOENAN: South-East Asian Journal for Youth, Sports & Health Education, Vol.1(1) April, pp.9-22. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press, APAKSI Bandung, and KEMENPORA RI Jakarta, ISSN 2407-7348.
Chronicle of the article: Accepted (January 14, 2015); Revised (March 2, 2015); and Published (April 21, 2015).
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdullah, Taufik. (2009). Indonesia towards Democracy. Singapore: ISEAS [Institute of South East Asian Studies].
Abdullah, Taufik. (2012). “Bab 3: Dari Hasrat ‘Kemajuan’ ke Pembentukan Bangsa” dalam Taufik Abdullah & A.B. Lapian [eds]. Indonesia dalam Arus Sejarah, Jilid 5: Masa Pergerakan Kebangsaan. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve & Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI [Republik Indonesia], hlm.62-99.
Abeyasekere, Susan. (1972). “Partai Indonesia Raja, 1936-1942: A Study in Cooperative Nationalism” dalam Journal of Southeast Asian Studies, Vol.3, No.2 [September], hlm.262-276.
Anwar, Rosihan. (2009). Sejarah Kecil: Petite Histoire Indonesia, Jilid 2. Jakarta: Penerbit Kompas.
Banoe, Pono. (2003). Kamus Musik. Yogyakara: Penerbit Kanisius.
Bellah, Robert N. (1992). Religi Tokugawa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, Terjemahan.
Boeke, J.H. (1983). Prakapitalisme di Asia. Jakarta: Sinar Harapan, Terjemahan.
Burke, Peter. (2003). Sejarah dan Teori Sosial. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, Terjemahan.
Case, Karl E. & Ray C. Fair. (2007). Prinsip-prinsip Ekonomi, Jilid I. Jakarta: Penerbit Erlangga, Terjemahan, edisi ke-8.
Christie, Clive J. (2001). Ideology and Revolution in Southeast Asia, 1900-1980. Richmond: Curzon Press.
Dhont, Frank. (2005). Nasionalisme Baru: Intelektual Indonesia Tahun 1920-an. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, Terjemahan.
Dua, Mikhael. (2008). Filsafat Ekonomi: Upaya Mencari Kesejahteraan Bersama. Yogyakarta: Penerbit Kanisius, Terjemahan.
Fakih, Farabi. (2012). “Conservative Corporatist, Nationalist Thoughts of Aristocrats: The Ideas of Soetatmo Soeriokoesoemo and Noto Soeroto” dalam Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde, Vol.168, No.4, hlm.420-444.
Fukuyama, Francis. (1996). Trust: The Social Virtues and the Creation of Prosperity. New York: Free Press Paperbacks.
Geertz, Clifford. (1983). Involusi Pertanian: Proses Perubahan Ekologi di Indonesia. Jakarta: Bhratara Karya Aksara, Terjemahan.
Goto, Kenichi. (1998). Jepang dan Pergerakan Kebangsaan Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, Terjemahan.
Hasan, Umar, Dedy Irawan & Heru Kamarudin. (2008). “Ria: Modal Sosial Sistem Pemerintah Desa” dalam Hasantoha Adnan et al. [eds]. Belajar dari Bungo: Mengelola Sumberdaya Alam di Era Desentralisasi. Bogor: Penerbit CIFOR [Center for International Forestry Research].
Hernawan, Wawan, Nina Herlina Lubis & Mumuh Muhsin Zakaria. (2014). “Ahmad Sanoesi, 1888-1950: The Leading Figure of Al-Ittihadijatoel Islamijjah” dalam TAWARIKH: International Journal for Historical Studies, 6(1) October, hlm.67-82. Tersedia juga secara online di: www.tawatikh-journal.com
Ingelson, John. (1983). Jalan ke Pengasingan: Pergerakan Nasionalis Indonesia Tahun 1927—1934. Jakarta: Penerbit LP3ES, Terjemahan.
Kasenda, Peter. (2013). “Soetomo, Etnosentrisme, dan Natiosentrisme” dalam Peter Kasenda, Yuda Tangkilisan & Djoko Marihandono [eds]. Dokter Soetomo. Jakarta: Museum Kebangkitan Nasional, hlm.1-115.
Kasenda, Peter, Yuda Tangkilisan & Djoko Marihandono [eds]. (2013). Dokter Soetomo. Jakarta: Museum Kebangkitan Nasional.
Keraf, A. Sonny. (1996). Pasar Bebas, Keadilan, dan Peran Pemerintah: Telaah atas Etika Politik Adam Smith. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Kleden, Ignas. (2004). Masyarakat dan Negara: Sebuah Persoalan. Jakarta: Yayasan Indonesiatera.
Leirissa, R.Z. (1985). Terwujudnya Suatu Gagasan: Sejarah Masyarakat Indonesia, 1900-1950. Jakarta: Akademika Pressindo.
Mulyana, Slamet. (2008). Kesadaran Nasional: Dari Kolonialisme sampai Kemerdekaan, Jilid I. Yogyakarta: Penerbit LKiS.
Nagazumi, Akira. (1989). Bangkitnya Nasionalisme Indonesia: Budi Utomo, 1908-1918. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, Terjemahan.
Roxborough, Ian. (1990). Teori-teori Keterbelakangan. Jakarta: Penerbit LP3ES, Terjemahan.
Sastrosoenarto, Hartarto. (2006). Industrialisasi serta Pembangunan Sektor Pertanian dan Jasa Menuju Visi Indonesia 2030. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Scherer, Savitri Prastiti. (1985). Keselarasan dan Kejanggalan: Pemikiran-pemikiran Priyayi Nasionalis Jawa Awal Abad XX. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, Terjemahan.
Scott, James. (1983). Moral Ekonomi Petani: Pergolakan dan Subsistensi di Asia Tenggara. Jakarta: Penerbit LP3ES, Terjemahan.
Soetomo. (1982). “Pidato pada Kongres Parindra I” dalam Pitut Soeharto & A. Zainoel Ihsan [eds]. Permata Terbenam: Capita Selecta Keempat. Jakarta: Aksara Jayasakti.
Sumarto, Hetifah Sj. (2009). Inovasi, Partisipasi, dan Good Governance: 20 Prakarsa Inovatif dan Partisipasi di Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
van der Veur, Paul W. [ed]. (1984). Kenang-kenangan Dokter Soetomo. Jakarta: Penerbit Sinar Harapan.
Weber, Max. (2007). Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme. Yogyakarta: Penerbit Jejak, Terjemahan.
Wijaya, Daya Negri. (2013). “Mentalitas Pemuda pada Masa Pergerakan dan Masa Reformasi di Indonesia: Dari Berani Berpengetahuan hingga Takut Berpengetahuan” dalam SUSURGALUR: Jurnal Kajian Sejarah & Pendidikan Sejarah, Vol.1, No.1 [Maret], hlm.75-84. Tersedia secara online juga di: www.susurgalur-jksps.com
DOI: https://doi.org/10.2121/sip.v1i1.41
DOI (PDF): https://doi.org/10.2121/sip.v1i1.41.g39
Refbacks
- There are currently no refbacks.
SIPATAHOENAN: South-East Asian Journal for Youth, Sports & Health Education. This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License