Membincang Kembali Masalah Etnisitas, Nasionalitas, dan Integrasi Nasional di Indonesia

Andi Suwirta, Arlin Adam

Abstract


IKHTISAR: Proses genesis dan perkembangan nasionalisme di Indonesia memiliki sejarah yang panjang dan dinamis. Pengenalan sistem pendidikan modern pada awal abad ke-20 telah melahirkan golongan elite terdidik dan cendekiawan yang tercerahkan. Sekat-sekat etnisitas mulai mencair dan gambaran imajiner tentang negara-bangsa yang bernama “Indonesia” mulai diwacanakan dan diperjuangkan agar menjadi kenyataan. Proses modernisasi dan pembangunan pasca kemerdekaan melahirkan banyak harapan agar Indonesia merupakan “proyek bersama” bagi semua anak bangsa. Namun gejala ketidakpuasan terhadap proses dan hasil pembangunan juga muncul yang ditopang oleh akar-akar etnisitas yang kembali menguat. Masalah etnisitas, nasionalitas, dan integrasi nasional di Indonesia memiliki konteks historis yang khas. Akhirnya, diperlukan kearifan sejarah untuk bisa mewujudkan Indonesia menjadi negara-bangsa yang maju, sejahtera, dan merdeka bagi semua anak bangsa di masa depan.

KATA KUNCI: Etnisitas, nasionalitas, golongan cendekiawan, negara-bangsa Indonesia, dan integrasi nasional.

ABSTRACT: The genesis process and nationalism development in Indonesia has its long journey and dynamic history. The introduction of modern education in the early 20th century has emerged the educated elite group and enlightened intellectuals. Ethnicity gaps have melted and an imagined community, i.e. “Indonesia”, has begun to be discussed and struggled in order to be realized. Modernization process and post-independence development have resulted in wishes to make Indonesia become “collective project” for all people of nation-state. However, the symptom of dissatisfaction on the development process and result appeared which were supported by ethnicity roots that were stronger. The problems of ethnicity, nationality, and national integration in Indonesia have particular historical context. Finally, it needs historical wisdom to realize Indonesia become progress, prosperous, and independent nation-state for all sons of nation in the future.

KEY WORDS: Ethnicity, nationality, intellectual group, Indonesia nation-state, and national integration.

  

About the Authors: Andi Suwirta, M.Hum. adalah Dosen Senior di Jurusan Pendidikan Sejarah UPI (Universitas Pendidikan Indonesia) di Bandung; dan Dr. Arlin Adam adalah Dosen Senior di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UVRI (Universitas Veteran Republik Indonesia) di Makassar. Alamat emel: aspensi.bandung2006@gmail.com

How to cite this article? Suwirta, Andi & Arlin Adam. (2012). “Membincang Kembali Masalah Etnisitas, Nasionalitas, dan Integrasi Nasional di Indonesia” in ATIKAN: Jurnal Kajian Pendidikan, Vol.2(2) Desember, pp.253-272. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press owned by ASPENSI in Bandung and FKIP UNSUR in Cianjur, West Java, ISSN 2088-1290.

Chronicle of the article: Accepted (October 9, 2012); Revised (November 10, 2012); and Published (December 15, 2012).


Full Text:

PDF

References


Abeyasekere, Susan. (1976). One Hand Clapping: Indonesian Nationalists and the Dutch, 1939-1942. Monash: Centre of Souteast Asian Studies Monash University.

Adam, Ahmat. (1995). The Vernacular Press and the Emergence of Modern Indonesian Consciousness, 1855-1913. Ithaca, New York: Cornell University.

Adam, Ahmat. (2002). “Perjuangan Demokrasi dalam Sejarah Indonesia: Suatu Perbincangan Ide-ide Kemerdekaan Sebelum Perang Dunia II” dalam HISTORIA: Jurnal Pendidikan Sejarah, No.6, Vol.III (Desember). Bandung: Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI.

Anderson, Benedict R.O’G. (1983). Imagined Communities: Reflections on the Origin and Spread of Nationalism. London: Verso.

Anderson, Benedict R.O’G. (1984). “Suatu Waktu Gelap dan Terang Benderang: Pemikiran Nasionalis Indonesia pada Awal Abad ke-20” dalam Anthony Reid & David Marr [eds]. Dari Raja Ali Haji hing Hamka. Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti, Terjemahan.

Anderson, Benedict. (2002). Hantu Komparasi: Nasionalisme, Asia Tenggara, dan Dunia. Yogyakarta: Penerbit Qalam, Terjemahan.

Bresnan, John. (1993). Managing Indonesia: The Modern Political Economy. New York: Columbia University Press.

Brinton, Crane. (1985). “Sejarah Intelektual” dalam Taufik Abdullah & Abdurrachman Surjomihardjo [eds]. Ilmu Sejarah dan Historiografi: Arah dan Perspektif. Jakarta: PT Gramedia.

Brugmans, I.J. (1938). Geschiedenis van het Onderwijs in Nederlands Indie. Groningen-Batavia: J.B. Wolters’ Uitgeversmaatschappij N.V.

Brugmans, I.J. (1987). “Politik Pengajaran” dalam H. Baudet & I.J. Brugmans [eds]. Politik Etis dan Revolusi Kemerdekaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, Terjemahan.

Deutsch, Karl W. (1984). “The Growth of Nations: Some Eccurent Patterns of Political and Social Integration” dalam MacAllister [ed]. Southeast Asia: The Politics of National Integration. New York: Random House Inc.

Frederick, William F. (1989). Pandangan dan Gejolak: Masyarakat Kota dan Lahirnya Revolusi Indonesia (Surabaya, 1926-1946). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, Terjemahan.

Gandhi, Leela. (2001). Teori Poskolonial: Upaya Meruntuhkan Hegemoni Barat. Yogyakarta: Penerbit Qalam, Terjemahan.

Glazer, Nathan & Daniel P. Moynihan [eds]. (1981). Ethnicity: Theory and Experience. London: Harvard University Press.

Hoogerwerf, Evert-Jan. (1990). Persgeschiedenis van Indonesie tot 1942: Geannoteerde Bibliografie. Leiden: KITLV Press.

Kahin, Goerge McTurnan. (1970). Nationalism and Revolution in Indonesia. Ithaca, New York: Cornell University Press.

Kartodirdjo, Sartono. (1987). Pemikiran dan Perkembangan Historiografi di Indonesia: Suatu Alternatif. Jakarta: PT Gramedia.

Kartodirdjo, Sartono. (1993). Pengantar Sejarah Indonesia Baru: Sejarah Pergerakan Nasional dari Kolonialisme hingga Nasionalisme, Jilid 2. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Kohn, Hans. (1965). Nationalism: Its Meaning and History. Florida: Robert E. Kriger Publ. Company.

Laucer, Robert H. (2001). Perspektif tentang Perubahan Sosial. Jakarta: PT Rineka Cipta, terjemahan.

Marlina D., Ietje. (2001). “Peranan Bupati Wiratanuningrat (1908-1937) dalam Memajukan Kehidupan Sosial-Ekonomi Masyarakat Tasikmalaya, Jawa Barat” dalam HISTORIA: Jurnal Pendidikan Sejarah, No.3, Vol.II (Juni). Bandung: Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI.

May, Brian. (1978). The Indonesian Tragedy. London: Routledge & Kegan Paul Ltd.

Mihardja, Achdiat K. [ed]. (1986). Polemik Kebudayaan. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya, cetakan keempat.

Nurjaman, Andi Suwirta & Moch Eryk Kamsori. (2012). “From Bullet to the Ballot: A Case Study of the East Timor’s Referendum as Viewed by Newspapers of Kompas and Republika in Jakarta” dalam TAWARIKH: International Journal for Historical Studies, Vol.5(1) Oktober, hlm.103-122.

Pringgodigdo, A.K. (1984). Sejarah Pergerakan Nasional Rakyat Indonesia. Jakarta: Dian Rakyat.

Rawiyae, Yorris. (2002). Mengapa Papua Ingin Merdeka? Jakarta: Solidamor.

Ritzer, George. (1992). Sociological Theory. New York: McGraw-Hill, Inc., third edition.

Robison, Richard. (1990). Power and Economy in Suharto’s Indonesia. Manila and Wollongong: Journal of Contemporary Asia Publishers.

Scherer, Savitri Prastiti. (1985). Keselarasan dan Kejanggalan: Pemikiran-pemikiran Priyayi Nasionalis Jawa Awal Abad XX. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, Terjemahan.

Selden, Roman & Peter Widdowson. (1993). Contemporary Literacy Theory. Lexington: University Press of Kentucky.

Shiraishi, Takashi. (1997). Zaman Bergerak: Radikalisme di Jawa, 1912-1926. Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti, Terjemahan.

Sjamsuddin, Helius. (1998). “Model Tarik-Ulur Daya Sentripetal – Daya Sentrifugal dalam Sejarah Indonesia: Sebuah Wacana Pendekatan Integratif” dalam Mimbar Pendidikan, No.3, Th.XII. Bandung: University Press IKIP Bandung.

Soewarsih. (1979). Manusia Bebas. Jakarta: Penerbit Djambatan, Terjemahan.

Sulaeman, M. Isya. (2002). “Darul Islam dan Gerakan Aceh Merdeka: Suatu Tinjauan Komparatif Dua Kasus Perlawanan di Aceh” dalam HISTORIA: Jurnal Pendidikan Sejarah, No.5, Vol.III (Juni). Bandung: Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI.

Supriatna, Nana. (2002). “Patronase dan Mobilitas Sosial: Kasus Masyarakat Sumedang pada Akhir Abad ke-19 dan Awal Abad ke-20” dalam HISTORIA: Jurnal Pendidikan Sejarah, No.5, Vol.III (Juni). Bandung: Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI.

Sutherland, Heather. (1984). Terbentuknya Elite Birokrasi Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, Terjemahan.

Sutondo, Agus. (2012). “Pelarian para Yahudi dan Kematian Hitler di Indonesia” dalam http://sejarah.kompasiana.com/2012/02/05/pelarian-para-yahudi-dan-kematian-hitler-di-indonesia-436486.html [diakses di Bandung, Indonesia: 14 Desember 2012].

Suwirta, Andi. (2000). “Pers dan Nasionalisme di Indonesia: Sebuah Perspektif Sejarah” dalam Mimbar Pendidikan, No.4. Bandung: University Press IKIP Bandung.

Suwirta, Andi. (2001). Revolusi Indonesia dalam News and Views: Sebuah Antologi Sejarah. Bandung: Suci Press.

Suwirta, Andi. (2005). Sejarah Intelektual: Percikan Pemikiran dari Dunia Barat dan Islam. Bandung: Historia Utama Press.

Syuroh, Mat. (2011). “Evaluasi Pelaksanaan Program Pembinaan Masyarakat Terasing di Indonesia” dalam SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan, Vol.4(2) November, hlm.229-248.

Toer, Pramoedya Ananta. (1985). Bumi Manusia. Jakarta: Hasta Mitra.

Toer, Pramoedya Ananta. (1986). Jejak Langkah. Jakarta: Hasta Mitra.

Toer, Pramoedya Ananta. (1987). Anak Semua Bangsa. Jakarta: Hasta Mitra.

Toer, Pramoedya Ananta. (1988). Rumah Kaca. Jakarta: Hasta Mitra.

Van den Berghe, P.L. (1981). The Ethnic Phenomenon. New York: Elsevier.

Van Niel, Robert. (1984). Munculnya Elite Modern Indonesia. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya, Terjemahan.

Winters, Jeffrey. (1999). Dosa-dosa Politik Orde Baru. Jakarta: Penerbit Djambatan.

Wiriaatmadja, Rochiati. (1992). “Peranan Pengajaran Sejarah Nasional Indonesia dalam Pembentukan Identitas Nasional”. Disertasi Doktor Tidak Diterbitkan. Bandung: Program Studi Pendidikan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) Pascasarjana IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Bandung.

Wiriaatmadja, Rochiati. (2002). Pendidikan Sejarah di Indonesia: Perspektif Lokal, Nasional, dan Global. Bandung: Historia Utama Press.




DOI: https://doi.org/10.2121/atikan-journal.v2i2.135

DOI (PDF): https://doi.org/10.2121/atikan-journal.v2i2.135.g134

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
ATIKAN: Jurnal Kajian Pendidikan. This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

View My Stats